Episode 27 : Pintu Darurat

94 21 96
                                    

Kim Taehyung/V

    Kilatan cahaya kamera wartawan bergantian menerpaku. Aku tetap berjalan dengan penuh wibawa di karpet merah, sementara penggemar BTS makin riuh menyebut-nyebut namaku. 

"Taehyung-ah."

"V!"

"V my man!" 

"Tae-tae!"

"Tata!"

"Hubby."

"Marry me, please." Aku tertawa pelan karena mendengar beberapa dari mereka mengajakku menikah.

    Aku memberikan senyuman terbaikku dan melambaikan tanganku untuk mereka. Aku tak  bisa mengatakan betapa bahagianya kami memiliki mereka. Mereka selalu ada, baik saat senang maupun susah. Mereka juga tak pernah kecewa dan selalu sabar di samping BTS.

    Senyuman mereka adalah kesuksesan bagi kami. Untuk hari ini, dalam acara penganugerahan ini aku berharap kami tidak mengecewakan mereka. Aku juga sangat berharap beberapa penghargaan akan kami raih dan kami persembahkan untuk mereka--penggemar kami.

    Setelah berfoto dan menyapa penggemar serta wartawan, aku dan teman-temanku memasuki gedung auditorium terbesar di Korea Selatan. Kami berjalan menuju meja yang sudah ditandai untuk kami. Tempat duduk para idol disediakan khusus dengan setiap idol diberikan kesempatan duduk bersama dalam satu meja. Sementara kru dan bodyguard diberikan tempat duduk khusus di barisan belakang para idol

    Aku menoleh ke belakang untuk memastikan keberadaan Jigoong dan Muza Yana. Ternyata, mereka sudah duduk manis. Dari kejauhan, aku melihat Yana duduk dengan anggun, sesekali ia menanggapi pertanyaan Jigoong dan menatap layar ponsel yang dipinjam dari Jigoong.

Kemudian, tanpa sengaja aku memergoki Seokjin yang juga menatap Yana. Aku makin yakin kalau Seokjin memang menyukai Yana sejak masak-memasak di apartemenku beberapa minggu yang lalu. Aku sendiri heran, mengapa aku seperti risi melihat tingkah Seokjin seperti itu? Namun, semua rasa risi itu sebaiknya aku sampingkan karena Seokjin sudah seperti kakak tertua bagiku.

Setelah memperhatikan Seokjin, mataku menangkap Xiaoyu. Gadis itu duduk bersama grupnya. Meja mereka tepat di sebelah meja kami, dan aku baru menyadarinya.

Aku yakin Xiaoyu tak akan melambaikan tangannya padaku karena kami berada di tengah keramaian. Jika saja ia nekat, ia bisa saja mendapatkan surat peringatan dari agensinya. Bagaimanapun juga, idol seperti dirinya harus menjaga sikap agar tidak mendapatkan berita skandal pacaran. 

Ponselku bergetar, ternyata pesan instan dari Xiaoyu.

Yeobo, kata Sungkyu kita akan menjadi MC di urutan ketiga. Kita akan membacakan penghargaan girl group pendatang terbaru. 

Iya

Aku tak sabar. Aku juga tak sabar berdansa denganmu. Walaupun kita tidak latihan dansa, aku yakin kau bisa berdansa dengan baik.

Semoga saja.

Setelah membalas pesan Xiaoyu menjadi ingat kalau di akhir acara aku akan berdansa dengannya. Aku memang tidak menolaknya secara langsung, hanya saja bagian berdansa memang akan kuhindari. Bahkan, aku tidak latihan berdansa. Untung saja Xiaoyu mengerti, ia beranggapan aku bisa berdansa tanpa latihan.

Akhirnya beberapa hari yang lalu, aku meminta Son Jungwoo menggantikanku berdansa dengan Xiaoyu di akhir acara. Pertimbanganku memilih Son Jungwoo anggota boy group Monstar Y karena Xiaoyu pernah mengaku kalau bintang K-pop terseksi adalah dirinya. Di suatu acara reality show, Xiaoyu diminta menuliskan nama anggota boy group terseksi. Xiaoyu menuliskan nama Jungwoo, bukan diriku. Aku bukan cemburu, tetapi dari sini aku tahu kalau Xiaoyu juga tertarik dengan pria lain selain diriku. Kemudian, saat diminta menuliskan anggota boy group tertampan, tentu saja ia menulis namaku.

Harapanku pada Jungwoo yang menggantikanku dalam berdansa, semoga Xiaoyu tidak akan histeris. Karena ia pernah memuji Jungwoo secara langsung. Dengan itu aku bisa tenang. Untung saja Jungwoo menyanggupi. 

***

Sepuluh menit setelah mengirim pesan, akhirnya aku menemui Jungwoo di toilet pria. Pria yang di mata Xiaoyu seksi hari ini penampilannya sangat luar biasa. Ia mengenakan tuxedo hitam yang hampir mirip denganku. Ia dan grupnya akan tampil dengan tuxedo, sama seperti grupku yang juga akan tampil dengan tuxedo. Kami --BTS akan tampil dengan warna hitam kecuali, Seokjin dan Jimin yang ber-tuxedo putih sebagai variasi saja.

"V," sapa Jungwoo.

"Selamat malam, Jungwoo Hyung-nim," 

"Selamat malam, V."

"Bagaimana dengan kesepakatan kita? Kau tak keberatan. Bukan begitu, Hyung-nim?" tanyaku memastikan.

"Tentu saja tidak, V. Di akhir acara aku tidak sedang sibuk. Lagi pula, kau aneh sekali. Mengapa kau tak mau berdansa dengan Xiaoyu? Semua pria menginginkannya, kau malah memintaku menggantikanmu!" 

"Aku sedang tidak fit, Hyung-nim," ujarku.

"Lalu, bagaimana dengan penampilan BTS jika kau tidak fit? Kalian tampil, bukan? Atau kau tak tampil?" Jungwoo bertanya penasaran.

"Aku tampil, aku memaksakan diri saja. Jadi, setelah BTS tampil aku ingin cepat-cepat pulang," kilahku.

"Kau ini, ya sudah. Kau tinggal beritahu aku. Gerakannya apa saja, dan jenis musiknya seperti apa?" 

"Sepertinya, lagunya romantis dengan tempo yang lembut." 

"Romantis sekali," komentarnya.

"Silakan menikmati. Kuharap ia tak mengecewakanmu. Dan kau tahu? Ia mengakuimu sebagai pria terseksi," kataku berbasa-basi. 

Jungwoo terkekeh. Ia pun mengembalikan pujiannya kalau pilihan Xiaoyu untuk kategori tertampan adalah diriku. Aku pun ikut terkekeh. Aku tidak menceritakan bagaimana sikap Xiaoyu padaku. Sebab yang tahu sikap Xiaoyu hanya BTS, Twins, Jigoong, dan mungkin Muza Yana.

Jungwoo juga sepertinya sangat antusias menceritakan Xiaoyu. Sepertinya pria ini juga mengenal Xiaoyu dengan baik. Saat ini kesempatan dirinya untuk melakukan pendekatan pada Xiaoyu. Jungwoo dengan suka rela akan membujuk Xiaoyu agar tidak marah saat mengetahui kalau yang berdansa dengan dirinya adalah Jungwoo bukan aku.

"Ini topengnya." Aku menyerahkan topeng yang merupakan item acara puncak berdansa itu.

Jungwoo mengambil topeng hitam yang menyamarkan mata. Topeng itu diberikan panitia acara untuk dikenakan saat berdansa di akhir acara. Seingatku, panitia acara menyebutkan ada sepuluh bintang K-Pop pria dan wanita yang akan berdansa di akhir acara. Beberapa mereka memang orang-orang yang diharapkan penggemar untuk berkencan. 

"Baiklah, aku terima. Semoga kau cepat pulih," ucap Jungwoo setelah menerima topeng hitam.

"Terima kasih!" 

"Sama-sama,V." 

"Hyung, aku akan memberikan sedikit hadiah untukmu. Bisakah kau berikan nomor rekeningmu?" 

"Ah, kau jangan begitu, V. Aku melakukannya sukarela. Kau tak usah khawatir. Aku juga mengenal Xiaoyu dengan baik. Nanti aku akan membujuknya."

"Sekali lagi, aku ucapkan terima kasih, Hyung," kataku dengan wajah bahagia.

"Terima kasih kembali, V. Kau percayakan saja padaku. Xiaoyu jadi urusanku." 

Aku tersenyum semeringah dan menepuk pelan lengan Jungwoo. "Aku pamit, Hyung. Kita tak bisa berlama-lama di sini." 

"Benar, V." 

Setelah basa-basi, aku meninggalkan Jungwoo di toilet dengan wajah yang amat gembira. Ia sepertinya gembira bisa berdansa dengan Xiaoyu menggantikanku. 

Beberapa langkah kemudian ia memanggilku. "V!"

Aku membalik badan. "Iya?"

"Jika Xiaoyu bertanya padaku, aku akan jawab kau ada urusan apa?" 

"Katakan saja padanya kalau aku sembelit, Hyung."

"Hahaha," Jungwoo terkekeh mendengar alasanku. Aku pamit dan melenggang meninggalkan Jungwoo.










My Big Boss IS V BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang