Pembaca budiman. Harap tidak baper membaca part ini. Ini murni khayalan penulis. Harap bijak dan tidak menyamakan dengan kenyataan/realita kehidupan. Sebab epilog ini hanya fiksi hasil halusinasi penulisnya.
Tiga tahun sudah berlalu. Begitulah kisah Yana. Seseorang yang hampir terjun di dunia prostitusi. Setelah ia pulang ke Indonesia, ia hanya mendapatkan sedikit kabar tentang rumah bordil itu. Rumah bordil itu sepertinya tidak beroperasi kembali karena tersandung kasus trafficking.
Sementara agen TKI yang memberangkatkan Hana sama sekali tidak tahu dan tidak ada hubungannya dengan trafficking yang dialami Yana. Pihak agen tenaga kerja itu hanya menyebar pengumuman bekerja di luar negeri dan membantu mengurus surat-surat keberangkatan, namun ternyata banyak oknum nakal yang memanfaatkan hal itu dan Yana terjebak di dalamnya.
Sambil memeras santan ia teringat bagaimana perjuangannya kabur dari rumah bordil. Dari masalah besar yang ia lalui itu, ia bertemu dengan pangerannya walau hanya sejenak.
Tiga tahun berlalu, wanita itu hanya mencintai kekasihnya dalam hati. Ia bahkan tak bercerita pada adiknya kalau ia memang pernah menjadi kekasih bintang K-Pop internasional itu. Ia hanya menyimpan kenangan itu dalam hatinya, jika bercerita pun semua orang tak akan percaya. Tentu saja ia akan dikira berhalusinasi atau mengkhayalkan suatu hal yang sangat tidak mungkin.
Yana tersenyum sambil memasukkan santan yang baru saja ia peras ke atas kuali yang dipanaskan dengan tungku kayu bakar. Yana tersenyum sendiri mengingat betapa baiknya kekasihnya dan teman-temannya itu.
Sementara kekasihnya juga tak muncul di televisi hampir dua tahun lamanya. Kabar yang Yana dapatkan dari internet, pria itu mengikuti wajib militer. Setahun saat mereka berpisah kekasihnya yang bekebangsaan Korea itu dipanggil untuk mengikuti wajib militer.
Tepat saat terakhir ia bertemu, kekasihnya juga sibuk dengan album barunya yang laris di pasaran dunia. Sama sekali ia tak ingin banyak berharap, ia hanya melihat kekasihnya dari jauh layaknya penggemar biasa.
Yana mengaduk-aduk masakan yang pernah ia masak di Korea, apalagi kalau bukan rendang. Yana kembali tersenyum. Seharusnya, beberapa hari yang lalu, V sudah keluar dari wajib militernya. Ia dan beberapa penggemar tentu saja melakukan penyambutan. Sayang sekali aku tak bisa menyambutnya dari dekat.
"Uni, Uni!!" Chacha datang ke dapur memanggil Yana, kakaknya.
"Iya, ada apa?" jawab Yana menoleh pada adiknya yang kini sudah tamat kuliah.
"Ada orang yang mencarimu," jawab Chacha,
"Siapa?" tanya Yana menyipitkan mata.
"Pak Wali, apak-nyo Rean," jawab Chacha.
Eh, kenapa lagi Pak Tua itu? Mau menjodohkan aku dengan siapa lagi? Dulu ia menjodohkanku dengan Rean rupanya Rean sudah punya pacar.
Yana mengecilkan api kompornya dan meminta Chacha menggantikan mengaduk-aduk rendang. Setelahnya wanita itu merapikan pakaiannya dan menemui Pak Wali dan mempersilakan pria paruh baya itu duduk di ruang tamunya.
"Ado apo pak?" tanya Yana penasaran. Pak Wali datang mencarinya dengan beberapa ajudan yang berpakaian coklat pemda.
"Ada pria Tiongkok yang mencarimu. Dia sudah berputar-putar kampung kita, tetapi tak menemukanmu. Akhirnya ia melapor dan sekarang dia ada di kantor Wali Nagari," jawab Pak wali.
Yana berpikir keras, pria Tiongkok? Siapa? Apakah perusahaan yang asli? Maksudnya perusahaan yang sebenarnya ia tuju di Beijing baru menerimanya sekarang?
Tidak, tidak mungkin lamaran tiga setengah tahun yang lalu baru dipertimbangkan sekarang. Yana menatap Pak Wali penuh tanda tanya, sebelum ia menyetujui perintah Pak Wali untuk menemui pria Tiongkok yang ia maksud.
![](https://img.wattpad.com/cover/261705594-288-k741461.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Boss IS V BTS
ФанфикV menatapku dari ujung rambut hingga ujung kaki. Aku sudah pasti menganga, rabutnya basah dan terlihat makin menggemaskan. Ia memakai kaos oblong tipis dengan tulisan Celine dan celana hitam parasut sepanjang lututnya. Tak berdandan pun ia justru te...