Renjun sibuk.
Oh, tidak tidak. Lebih tepatnya mereka -para guru, sedang sibuk. Mengingat ujian kelulusan yang semakin didepan mata, mereka harus bekerja lebih ekstra untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
"Aku bisa gila!"
Renjun melihat bagaimana Xiaojun sedang mengacak-acak rambut dengan frustasi. Rekan kerjanya itu terlihat sangat tertekan dengan lembar-lembar kertas yang berceceran di atas meja.
"Awas saja jika bocah-bocah itu tidak bekerja keras untuk ujian ini," Xiaojun menggerutu. Meskipun begitu, tangannya kembali bergerak untuk mempersiapkan soal-soal latihan sebagai persiapan ujian mendatang.
Renjun hanya terkekeh. Keadaannya saat ini juga tak jauh berbeda dari Xiaojun. Dia juga merasakan stress dan kefrustasian yang sama. Bahkan Renjun yakin jika semua guru di sekolah ini juga mengalaminya.
Tapi, selain kertas-kertas soal yang ia hadapi sekarang, Renjun sebenarnya juga merasa gundah ketika memikirkan Na Jaemin yang akan menghadapi ujian kelulusan. Ia sudah hafal sekali bagaimana tingkah pola anak didiknya itu.
'Na Jaemin' dan 'belajar' adalah kesatuan kalimat yang tidak ada cocok-cocoknya.
"Xiaojun-ssaem," panggil Renjun pada guru matematika yang kacamatanya saat ini sudah melorot jauh hingga ke ujung hidung. "Apa bisa kusalin kisi-kisi jawaban ujian mu?"
Xiaojun berkedip. Wajahnya yang kusut saat ini menatap linglung pada kertas-kertas yang masih berceceran di atas mejanya. "Setelah aku menyelesaikan ini... Mungkin bisa," jawabnya dengan sedikit ragu.
Jangan salahkan dia. Meskipun sudah bergelut dibidang pelajaran ini cukup lama, tetap saja rumus dan angka-angka bisa membuat Xiaojun pusing.
Senyuman Renjun mengembang ketika mendengar jawaban itu. Bahkan tanpa sadar, ia mengucapkan sebuah kata terimakasih dengan nada yang kelewat antusias pada Xiaojun yang kembali fokus dengan pekerjaannya.
.
.
.
.
.
Hendery sangat yakin jika dia tidak gila. Ya, mungkin sedikit hyperaktif , tapi tidak sampai gila juga.
Tapi pagi ini ketika baru saja sebelah kakinya menapak pada lantai kelas, Hendery jadi ragu atas kewarasannya ketika melihat disudut sana, pada tempat duduk paling belakang, Na Jaemin terlihat fokus dan sibuk dengan tumpukan buku di atas mejanya.
Biar Hendery ulangi. Na fucking Jaemin sedang sibuk dengan tumpukan buku di tempat duduknya!
Benar-benar sebuah kolaborasi aneh yang Hendery temui di pagi yang cerah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let us just Love; ╰Jaemren╮
FanfictionWarn: 🔞🔞🔞🔞; boyXboy area (mature content!) ▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥ "Kau tidak menyangka aku hanya siswa SMA karena permainan ranjangku luar biasa kan?" sombong Jaemin, pada Renjun yang semakin emosi. Bocah tengik ini benar-benar membuatnya j...