Suasana dikelas saat ini cukup tenang karena para siswa terlihat fokus memperhatikan penjelasan yang diberikan guru mereka. Memang benar, jika pengaruh gaya belajar yang menarik sedikit lebih mampu membuat mereka tertarik untuk belajar.
"Sampai disini ada pertanyaan?"
Renjun memutar pandangan ketika Jaemin mengangkat tangannya. Guru muda itu bersikap seolah-olah Jaemin tidak ada disudut sana. "Baiklah, sepertinya sudah cukup sampai disini. Jangan lupa pengumpulan tugas minggu depan" tutupnya sebelum beranjak.
Jaemin dengan bergegas mengejar Renjun setelah gurunya itu meninggalkan kelas. Ia bahkan sampai menabrak beberapa temannya. "Ssaem!"
Renjun semakin mempercepat jalannya ketika suara Jaemin terdengar. Beberapa siswa di koridor bahkan ikut memperhatikan ketika Jaemin –siswa ternakal disekolah- terlihat mengejar guru baru itu. "Ssaem, tunggu!" Jaemin berhasil meraih tangannya, tapi dengan cepat Renjun menepis sehingga tautan itu terlepas.
"Ada apa Na Jaemin?" Renjun menjawab dengan formal. Meskipun dalam hati ia sudah ingin mengumpat pada bocah ini tapi ia sadar jika saat ini mereka masih di sekolah dan sedang menjadi pusat perhatian sekarang. Jadi sebagai orang yang lebih dewasa, Renjun memilih menjaga sikap.
Jaemin hanya diam, hingga kerutan kesal mulai muncul di wajah cantik itu karena merasa telah dipermainkan oleh siswa satu ini.
"Jika tidak ada yang mau dikatakan, saya akan kembali ke ruangan guru."
Baru saja Renjun akan meneruskan langkahnya, Jaemin dengan tiba-tiba saja berteriak lantang. Hingga seluruh pasang mata saat ini benar-benar memusatkan pandangan mereka pada Renjun dan Jaemin. Dan jangan lupakan wajah terkejut Renjun setelah mendengar kata-kata yang diucapkan Jaemin barusan.
Bocah ini benar-benar berhasil membuatnya sakit kepala!
.
.
.
.
.
Renjun terlalu sibuk menusuk-nusuk makanannya dengan brutal hingga tidak menyadari jika Jaemin sudah mengambil tempat dihadapannya, lengkap dengan jatah makan siang miliknya. Pemuda Na itu terkekeh ketika menyadari penyebab guru kecilnya itu terlihat badmood sekarang.
"Makanan tidak boleh dimainkan begitu, ssaem." celetuknya. Membuat Renjun akhirnya tersadar jika ada orang lain selain dirinya yang duduk di meja ini.
"Kau..." Renjun menatap geram pemuda yang saat ini dengan santai melahap pasta dihadapannya. Seolah-olah tidak merasa bersalah dengan perbuatannya beberapa jam lalu yang menyebabkan hidup Renjun jadi sengsara.
"Kenapa tidak makan, ssaem?" Jaemin dengan cueknya malah mengambil sepotong sosis dari bekal makan siang Renjun, membuat lelaki yang lebih tua makin meradang karna sikap kurang ajarnya.
"Apa kau tidak bisa jika tidak mengangguku sehari saja?!" Renjun bertanya kesal. Ia benar-benar tidak mengerti jalan pikiran murid satu ini. Setelah membuatnya harus menyetor ciuman setiap pulang sekolah, bocah ini juga dengan liciknya membuat Renjun menjadi tutor pribadinya di luar sekolah.
Ya... Semua ini karena sikap aneh Jaemin yang dengan tiba-tiba berteriak memohon untuk diajarkan oleh Renjun, dan sialnya Kepala Sekolah Suh saat itu ada disana. Ia dengan langsung menyetujui permintaan pemuda itu karena dianggap dapat membantu Jaemin dibidang akademik.
What the hell...
Renjun yakin anak ini sedang merencanakan sesuatu.
Jaemin meletakkan garpunya dan memilih untuk menatap tak berkedip pada wajah Renjun, membuat semburat merah tanpa sadar muncul dipipi guru kecilnya. "Yeppeo" bisik pemuda itu pelan, terlihat tak berniat melepaskan pandangannya sedetik pun pada wajah cantik itu.
Renjun menghela nafas, dengan kasar ia menutup bekal makan siangnya dan bersiap pergi dari sana.
Berada di satu kawasan dengan Na Jaemin benar-benar bisa membuatnya mati berdiri karena emosi.
"Jangan lupa menyetor ciuman mu nanti sepulang sekolah," Jaemin mengingatkan. Membuat Renjun mengepalkan tangannya erat, karena merasa telah menjadi objek pelecehan oleh siswanya sendiri. Ia menatap tajam pemuda itu sebelum menjawab dengan sengit, "Aku tidak akan datang."
Jaemin mengangkat bahunya acuh tak acuh, dan balik menatap Renjun dengan senyum menyebalkannya.
"Kalau begitu, bukan salahku jika video itu tersebar keseluruh sekolah," jawabnya tenang dan beranjak dari sana, meninggalkan Renjun yang hanya bisa menggertakkan gigi menahan amarahnya.
*****
To be Continued
*****
______________________________________
Video apaan Jaem?? 🌚🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
Let us just Love; ╰Jaemren╮
FanfictionWarn: 🔞🔞🔞🔞; boyXboy area (mature content!) ▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥▥ "Kau tidak menyangka aku hanya siswa SMA karena permainan ranjangku luar biasa kan?" sombong Jaemin, pada Renjun yang semakin emosi. Bocah tengik ini benar-benar membuatnya j...