Happy Reading
Assalamualaikum
Diwajibkan yang baik hati harap
Follow dulu sebelum membaca
Terimakasih***
Via masih bimbang tapi nadine adalah sahabatnya apakah ia patut tidak merahasiakan dari Nadine?saat ada masalah dia selalu cerita sama Nadine tapi ini?entahlah.
"Nad"Nadine berdehem.
"Gw mau ngomong"
"Itu dah ngomong"via sepontan menjitak kepala Nadine membuat sang empu meringis.
"Kasar amat neng"
Via melirik Nadine kesal"makanya dengerin dulu"
Nadine mengangguk ia kali ini menatap via dengan tampang serius"apaan".
"Jangan kaget yah"Nadine mengangguk
"Beneran yah"Nadine berdecak"buruan ELAH kelamaan lu neng"
Via menghela nafas"seberernya gw ada masalah"
"Itu yang buat Lo murung daritadi?"tanya Nadine ,via mengangguk lesu.
"Masalah emang?berat banget?"
Via mengangguk"gw dijodohin"lirihnya,Nadine cengo ia mengerjap .
"Apa gw ga denger"
Via berdecak"gw dijodohin"ucapnya dengan penekanan.
Pupil mata Nadine membesar ia sepontan menggebrak meja rusuh"SUMPAH DEMI APA LO!!"
"Bacot Lo sia"sahut mahen.
Via menarik tangan Nadine "gw bilang jangan kaget sapi"
Nadine meringis"sorry ,tapi ini hal gila apa coba Vi,Lo masih muda banget buat jadi bini orang"
"Ya justru itu , ini kemauan kakek"
Nadine mengusap bahu sang sahabat"terus Lo tau siapa yang akan dijodohkan sama Lo?"
Via terdiam ia mengangguk"gw tau mukanya tapi namanya lupa"
"Bego kok dipelihara neng!"
***
Sorakan histeris di ujung laapangan tidak membuat seorang Aska berhenti mendribble bola basket ke ring di atas sana.
Ia bahkan tidak mempedulikan peluh membasahi seragam yang dipakainya ,bahkan soal itu membuat kaum hawa yang melihat akan seperti cacing kenapasan.
"UDAH BEGO BAJU LO DARI SINI AJA KELIATAN KEK KESIRAM AIR SEPANTAI"
Itu teriakan dari teman se geng Aska salah satunya gemilang yang teriak kepada Aska tadi.
Teriakan itu mampu membuat kaum hawa melirik sinis ke arah gemilang.
"Duh salah lagi gw"gumamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aska dan Via
DiversosMenikah muda memanglah bukan hal mudah dan banyak yang tidak menginginkan. Hanya karena mengikuti perjanjian konyol dari mendiang sahabat kakeknya. Dua remaja terpaksa merelakan masa mudanya dengan menuruti permintaan sang kakek.