5 - LAMARAN YANG DITOLAK

267 35 9
                                    

Sammy Immanuel Hansell

Sammy Immanuel Hansell

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Di tengah malam yang sunyi sepi, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran terdengar dari Flat sebelah yang di tempati oleh sepasang suami istri muslim bernama Khalid dan Zakiya.

Mereka adalah tetangga baru di sebelah flat yang di huni Sammy.

Semenjak kedatangan mereka, malam-malam sunyi di flat kian menghilang. Berganti dengan irama merdu nan syahdu yang kerap menjadi penghantar tidur Sammy.

Menurut Sammy, suara Zakiya saat membaca kitab suci itu bahkan jauh lebih merdu dari penyanyi-penyanyi diva Indonesia.

Tak jarang, hati Sammy merasa lebih tenang setelah mendengar lantunan doa-doa itu, meski dia sendiri tidak tahu apa arti doa-doa yang dibacakan Zakiya.

Tapi yang pasti, Sammy berterima kasih pada Zakiya karena sudah memberinya hiburan gratis setiap malam.

Sammy masih larut dalam konsentrasinya mendengarkan lantunan ayat-ayat suci itu ketika sebuah suara keras terdengar dari luar flatnya.

Seperti suara pintu yang digedor dengan sangat keras.

Sammy terkejut, dia langsung berjalan keluar dari flatnya.

"Sudah berapa kali aku ingatkan, jangan berisik malam-malam begini! Kami tidak bisa tidur! KATAKAN PADA ISTRIMU ITU KHALID, SURUH DIA BERHENTI MENGAJI!" Hardik seorang lelaki bertubuh tinggi besar yang juga penghuni salah satu flat di sana.

Lelaki itu berdiri di depan pintu Flat Khalid sambil berkacak pinggang.

"Maaf, maafkan kami Mr. Maafkan istri saya. Kami akan memelankan suara kami jika mengaji, maaf sekali lagi," kata Khalid dengan wajah bersalah.

Sammy berjalan mendekat.

"Heh, tua bangka! Mereka itu cuma mengaji, bukan menyetel musik disco keras-keras seperti yang anak perempuanmu lakukan! Harusnya kalau kamu mau marah, marahi sana anak perempuanmu itu!" Ucap Sammy dengan nada marah.

Lelaki yang dipanggil tua bangka itu jadi tambah meradang. "Heh, apa urusanmu dengan mereka? Memang kamu itu siapanya mereka? Tidak usah ikut campur!" Sentaknya dengan bola mata yang hampir keluar.

Khalid buru-buru menengahi keributan kecil itu sebelum keadaan jadi bertambah runyam dengan mengakui bahwa semua masalah memang karena salah istrinya yang bersuara terlalu kencang saat mengaji di sepertiga malam seperti saat ini.

Lelaki paruh baya bernama Mr. Harry itu pun pergi. Meninggalkan Khalid dan Sammy sambil terus bersungut-sungut.

"Terima kasih, Mr. Hans," kata Khalid pada Sammy. Semua orang yang mengenal Sammy di sekitar flat memang tak mengetahui nama asli Sammy karena Sammy sadar dirinya seorang buronan, itulah sebabnya dia harus menyembunyikan identitas aslinya dari dunia.

BURONAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang