Rheyna mengambil handuk hendak mandi.
Tubuhnya yang lengket membuat Rheyna jadi ingin cepat-cepat mandi. Lagipula dia ingat bahwa dirinya belum menunaikan shalat sejak insiden yang terjadi di Bandara kemarin.
Setelah selesai merapikan pakaiannya di lemari, Rheyna pun bergegas menuju kamar mandi, saat itu Sammy sedang sibuk membolak-balik beberapa buku yang terletak di rak buku.
Rheyna menoleh dan tersenyum jahil, dia melangkah mendekati Sammy. "Kamu mencari majalah porno ya?" ejeknya.
"What?" Pekik Sammy setengah kaget sekaligus bingung. Padahal dia hanya ingin melihat-lihat saja, kenapa jadi membahas majalah porno? Pikir Sammy membatin.
Rheyna bersidekap di hadapan Sammy masih dengan handuk yang tersampir di bahunya. "Tidak usah munafik! Memangnya aku tidak tahu kalau kamu itu suka membaca majalah porno? Di kamar flatmu aku bahkan melihat setumpukan majalah seperti itu berserakan di pojok ruangan,"
Sammy menutup kasar buku yang masih dia pegang dan menaruhnya kembali ke rak. Dia berdiri menghadap Rheyna. "Buku-buku itu memang sudah ada di sana sejak aku menyewa flat, kata si empunya flat, itu buku-buku pemilik flat lama," jelas Sammy tidak terima. Rheyna ini sepertinya berbakat jadi provokator karena hobinya menuduh orang dan memancing keributan. Menyebalkan!
Mendengar alasan Sammy, Rheyna malah mencibir seperti orang tidak percaya. "Sudahlah Mr. Sam, tidak usah sok suci lagi di hadapanku. Kita inikan sudah seperti saudara, tidak usah malu-malu hanya untuk mengakui kalau kamu suka membaca majalah porno. Aku pikir hal itu wajar secara kamu itukan seorang lelaki dewasa yang normal, iyakan? Kecuali kalau kamu memang benar-benar menyukai Ricky... Hahahaha..." puas mengejek Sammy, Rheyna langsung ngibrit ke kamar mandi.
Meninggalkan Sammy yang sukses dibuatnya kesal setengah mati.
Nyatanya, Rheyna itu memang benar-benar menyebalkan!
Meski setelahnya, Sammy justru memulas senyum tipis saat suara siulan Rheyna terdengar dari dalam kamar mandi.
Rheyna mandi sambil bersenandung.
Jika saat bicara suara Rheyna agak cempreng, tapi jika dia bernyanyi suara Rheyna terdengar merdu.
"Walau kutahu kau tak sempurna... Takkan membuat aku jauh darimu... Apa adanya... Kukan tetap setia kepadamu... Ho... Uoh..."
Suara Rheyna terdengar semakin kencang.
Sammy jadi tertawa kecil seraya geleng-geleng kepala.
Kenapa semakin ke sini, tingkahnya semakin membuatku gemas!
Ujarnya membatin.
Hari itu, Sammy dan Rheyna menghabiskan waktu di dalam kamar.
Rheyna sangat senang ketika Kelvin memberinya seperangkat alat shalat dan Al-Quran yang dia inginkan.
Rheyna memeluk kuat-kuat Al-Quran itu dengan wajah riangnya.
"Akhirnya, aku bisa melanjutkan hafalanku yang sempat tertunda," teriak gadis itu saking senang.
"Hafalan?" potong Sammy yang saat itu baru saja keluar dari kamar mandi. Lelaki itu belum berpakaian dan masih bertelanjang dada dengan tubuh bawah yang tertutup handuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BURONAN (End)
RomanceTentang Sammy. Seorang buronan interpol yang melarikan diri dari penjara karena ingin mencari adik angkatnya yang hilang. Sammy adalah mantan perwira militer yang dipecat secara tidak hormat akibat fitnah keji seseorang yang kemudian menjebloskannya...