15. AKU BUKAN ORANG ISLAM!

78 19 1
                                    

Malam itu Sammy mengajak Rheyna keluar.

Dengan pakaian milik Sammy yang kebesaran, Rheyna tampak seperti badut. Hoodie milik Sammy lebih pantas dikatakan sebagai daster ditubuhnya yang mungil.

Melihat hal tersebut Sammy ingin tertawa tapi dia tahan karena gengsi.

Bahkan hanya untuk tersenyum saja Sammy harus bermain petak umpat dulu.

"Pakai ini," Sammy menyodorkan sebuah masker wajah dan topi kepada Rheyna. Saat Rheyna sudah memakai ke dua benda itu tatapan Sammy terus mengawasinya membuat Rheyna gugup.

"Kenapa? Ada yang aneh?" tanya Rheyna yang tak nyaman diperhatikan Sammy begitu.

Sammy menggeleng. "Sepertinya ada yang kurang," pikir Sammy. Tanpa meminta izin lebih dulu, lelaki itu mengambil posisi berdiri di belakang Rheyna dan menggulung asal rambut panjang Rheyna lalu dia selipkan ke dalam topi.

"Nah, kalau begini orang pasti berpikir kamu itu laki-laki," ujar Sammy setelahnya.

Rheyna tersenyum di balik masker yang menutupi wajah cantiknya. Gadis itu pun berjalan mengikuti langkah Sammy di belakang.

Sammy mengajak Rheyna ke pusat perbelanjaan besar di tengah kota Las Vegas, lelaki itu mengambil troli dan mendorongnya masuk.

"Ambil apa saja barang yang kamu butuhkan," ucap Sammy saat mereka mulai menelusuri lorong-lorong supermarket itu.

Sammy sudah memenuhi troli dengan beberapa benda pribadinya seperti parfum, sabun mandi, shampo, shaving foam dan pisau cukur. Lelaki itu juga membeli beberapa singlet baru dan beberapa potong pakaian baru. Setelah itu Sammy mengisi trolinya dengan makanan instan. Beberapa langkah saat Sammy hendak membeli beer, lelaki itu menghentikan langkahnya, tersadar kalau sejak tadi Rheyna sama sekali tidak mengambil apapun dan hanya mengekor langkah Sammy di belakang.

"Kamu kenapa diam saja? Sana cari keperluanmu?" perintah Sammy.

Rheyna menunduk. "Tidak usah," jawabnya pelan hampir tak bersuara.

"Loh? Kenapa tidak usah? Aku sengaja mengajakmu berbelanja karena aku tahu kamu membutuhkan banyak barang-barang untuk keperluan hidupmu. Sana cepat ambil," nada suara Sammy terdengar meninggi. Sedikit jengkel dengan tingkah Rheyna.

"Aku tidak punya uang," ucap Rheyna lagi.

Sammy mengesah dan memutar ke dua bola matanya. "Masalah uang jangan khawatir, aku yang bayar semua belanjaan ini nanti," jelas Sammy.

Rheyna kembali menggeleng. "Aku tidak mau memakai uangmu, sebelum kamu menjelaskan darimana asal uang-uang itu? Apa pekerjaanmu?" tanya Rheyna yang berhasil mengumpulkan keberanian setelah dirinya bergulat dengan dilema mengenai apa profesi Sammy sebenarnya.

What? Kenapa gadis ini jadi menyebalkan sih?

Pikir Sammy membatin.

Merasa tersinggung, Sammy yang tidak terima jadi berkacak pinggang di depan Rheyna.

"Heh, apa hakmu bertanya begitu padaku? Sudah bagus aku membantumu! Kamu malah meragukan aku? Apa maksudmu sebenarnya? Hah?" cecar Sammy emosi.

BURONAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang