"Semua sudah diurus. Kalian hanya tinggal masuk dan menunggu pesawat kalian tiba," beritahu Ricky saat itu.
"Mereka siapa?" tanya Rheyna pada Ricky. Tatapannya tertuju pada lima orang lelaki yang saat itu mengelilingi mereka. Wajah sangar dan tubuh besar lelaki-lelaki itu membuat Rheyna takut.
"Mereka orang yang akan mengawal kepergian kalian sampai naik ke dalam pesawat nanti," jawab Ricky cepat.
Rheyna memperhatikan satu persatu lelaki-lelaki itu sambil terus memikirkan cara untuk membatalkan perjalanan mereka ke Indonesia. Rheyna yakin bahwa lelaki-lelaki mirip preman itu pasti anak buah orang yang memerintahkan Sammy untuk membunuh di Indonesia nanti.
Tak ingin mengulur waktu, Ricky pun mengajak mereka masuk Bandara.
Sammy dan Rheyna baru saja selesai check in. Kini mereka memasuki boarding room untuk menunggu pesawat dan mengetahui status kedatangan pesawat yang akan mereka tumpangi.
"Aku hanya bisa mengantar kalian sampai di sini saja. Semoga semua berjalan lancar dan baik-baik saja, Sam," ucap Ricky saat mereka masih menunggu di boarding room.
Sogokan yang diberikan Ricky pada petugas keamanan di Bandara melancarkan segalanya. Terlebih dengan penyamaran mereka. Tak ada yang menyangka bahwa tiga manusia itu adalah buronan polisi Las Vegas.
Sammy dan Ricky berpelukan sejenak. Berat rasanya berpisah. Tapi, Ricky tidak bisa terus menerus mengekor kemana Sammy pergi, sebab keberadaan mereka akan lebih terancam jika mereka tetap bersama.
Itulah sebabnya, Ricky berencana untuk pergi ke suatu tempat lain yang dinilainya aman untuk bersembunyi bersama kekasih barunya yang dia kenal beberapa hari yang lalu.
"Jaga dirimu baik-baik, Rick," kata Sammy sambil tersenyum.
Ricky meninju bahu Sammy. "Kau tenang saja. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku ada rencana mau menikahi Isabel," bisik Ricky dengan senyuman lebar.
"Semoga kali ini kau bisa serius dengan satu perempuan," balas Sammy yang sudah paham di luar kepala tabiat sahabatnya jika sudah menyangkut masalah wanita.
Ricky terkekeh. "Aku mencintai Isabel, Sam. Kau tenang saja,"
Rheyna masih mendengarkan percakapan dua sahabat itu ketika dia tiba-tiba mendapat ide bagus untuk membatalkan kepergian mereka.
Gadis itu berpura-pura meminta izin ke toilet dan meminta Ricky mengantarnya.
Sebuah pisau lipat yang Rheyna temukan di mobil tadi menjadi senjata ampuh yang hendak Rheyna jadikan sebagai alat untuk mengancam Ricky agar lelaki itu mau menjawab apa yang ingin diketahui Rheyna.
Setelah berhasil mengelabui Ricky di dalam toilet dengan berpura-pura meminta pertolongan, Rheyna menodongkan pisaunya pada Ricky.
"Katakan padaku, apa benar Mr. Sam hendak membunuh lagi di Indonesia?" tanya Rheyna saat itu. Kondisi toilet yang sepi memuluskan rencana Rheyna.
"Wow, santai Nona manis. Kau jangan bermain-main dengan pisau ini, berbahaya," ucap Ricky sambil melangkah mundur.
"Jawab dulu pertanyaanku!" tegas Rheyna yang semakin mendekatkan pisau itu ke wajah Ricky.
KAMU SEDANG MEMBACA
BURONAN (End)
RomansaTentang Sammy. Seorang buronan interpol yang melarikan diri dari penjara karena ingin mencari adik angkatnya yang hilang. Sammy adalah mantan perwira militer yang dipecat secara tidak hormat akibat fitnah keji seseorang yang kemudian menjebloskannya...