Perjalanan yang saat itu ditempuh oleh Sammy dan Rheyna bersama si Kakek cukup jauh.
Sebab, mereka tidak hanya melakukan perjalanan darat, tapi juga air dan udara.
Entah seberapa kaya si Kakek hingga dia memiliki helikopter pribadi.
Bahkan ketika mereka sampai di sebuah bangunan megah yang si Kakek katakan bahwa itu adalah tempat tinggalnya, Sammy dan Rheyna benar-benar dibuat tidak percaya.
Bagi Sammy dan Rheyna apa yang dilihatnya saat itu bukan hanya sekedar rumah melainkan sebuah istana megah bak istana di negeri dongeng.
Bukan hanya halamannya yang sangat luas dengan lapangan khusus Helipad yang berjejer rapi, tapi interior dan eksteriornya pun mewah dilengkapi furniture mahal yang membuat rumah itu berkesan elegan dan menakjubkan.
"Anggap saja ini rumah kalian, lakukan apapun hal yang kalian inginkan. Jika kalian menginginkan sesuatu panggil saja Kelvin, dia akan selalu siap membantu kalian. Kakek permisi dulu, masih ada yang harus Kakek kerjakan," ucap si Kakek begitu mereka sampai di sebuah ruangan yang sangat besar, bisa jadi itu ruang keluarga karena terdapat TV flat dengan ukuran big size yang tertempel di tengah-tengah dindingnya.
Setelah mengatakan hal itu si Kakek pergi di kawal dengan beberapa pengawalnya sementara Sammy dan Rheyna yang masih melongo dan terbengong saking tak percaya dengan segala kemewahan yang ada di hadapannya hanya bisa menatap kepergian si Kakek dalam diam.
"Berhubung di rumah ini antara satu kamar dengan kamar lain memiliki jarak yang cukup jauh, saya ingin bertanya apakah kalian mau memakai kamar yang sama berdua atau terpisah? Saya dengar dari Tuan Besar, kalian ini sepasang kekasih yang sebentar lagi mau menikahkan?" tanya Kelvin yang merupakan kepala asisten rumah tangga di istana megah itu.
Sammy dan Rheyna tersadar dari keterkaguman mereka hingga keduanya kini saling tatap satu sama lain.
"Iya," - "Bukan,"
Ucap mereka berbarengan.
Sammy yang mengatakan iya, sementara Rheyna mengatakan sebaliknya membuat Kelvin bingung.
"Hm sebentar, aku perlu bicara dengan kekasihku dulu," kata Sammy saat itu yang langsung menarik paksa lengan Rheyna menjauh dari Kelvin.
"Rumah ini sangat besar! Kalau kamar kita terpisah, aku tidak bisa memantau apa yang terjadi padamu. Kita tidak bisa mempercayai orang asing begitu saja. Aku tidak mau ambil resiko jika sampai terjadi hal-hal buruk terhadapmu, Rheyna!" ucap Sammy sambil berbisik di telinga Rheyna. Berharap kali ini Rheyna tidak keras kepala.
"Tapi bukankah kamu sendiri yang mengatakan kalau si Kakek yang kamu tolong itu adalah orang baik?" balas Rheyna kemudian.
"Iya memang benar. Tapi itukan sebelum dia mengingat jati dirinya. Setelah ingatannya kembali, aku bahkan belum sempat lagi bertemu dengan dia dan sampai detik ini aku tidak tahu siapa nama Kakek itu dan segala hal lain tentang dirinya," tutur Sammy menjelaskan.
Rheyna terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Hingga setelahnya dia pun terpaksa menyanggupi apa yang dikehendaki Sammy. Meski dalam hati dia jelas tidak terima jika harus tidur satu kamar lagi dengan lelaki itu sedangkan kamar di rumah ini totalnya ada 29 kamar, itu kata Kelvin.
Dasar mesum! Dia pasti mau mencuri-curi kesempatan lagi denganku!
Awas saja!
KAMU SEDANG MEMBACA
BURONAN (End)
RomanceTentang Sammy. Seorang buronan interpol yang melarikan diri dari penjara karena ingin mencari adik angkatnya yang hilang. Sammy adalah mantan perwira militer yang dipecat secara tidak hormat akibat fitnah keji seseorang yang kemudian menjebloskannya...