Rheyna terbangun dari tidurnya ketika hari sudah sore.
Semalaman tadi dia diajak pergi jauh oleh Sammy dengan mengendarai sebuah mobil sport mewah yang entah milik siapa dan menginap di sebuah motel sederhana.
Seperti sudah dipersiapkan, Rheyna mendapati barang-barang miliknya dan milik Sammy di dalam mobil itu.
Lelaki itu bilang dia akan membawa Rheyna ke tempat yang aman, yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota untuk terhindar dari incaran manusia keji dan biadab macam Mami Grace.
Rheyna terdiam di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar motel.
Sekelebat bayangan di saat Sammy yang tiba-tiba datang menyelamatkannya malam tadi masih terasa seperti mimpi bagi Rheyna.
*
Pesta semakin panas ketika satu persatu pria di dalam ruangan berdinding kaca itu melepaskan seluruh pakaiannya. Tangan-tangan jahat mereka berlomba menjamah lekuk demi lekuk tubuh Rheyna. Siap untuk menyantapnya hidup-hidup.
Hingga terdengar suara sebuah letusan senjata api dari arah pojok ruangan.
Mereka yang terkejut sontak menoleh dan melihat seseorang berjalan ke arah mereka dengan sebuah senjata api yang tertodong ke arah mereka.
"Serahkan gadis itu padaku," perintah lelaki bersenjata itu.
Rheyna yang jelas mengetahui siapa lelaki yang datang itu langsung mengambil kesempatan untuk bangkit dan menjauh dari para lelaki yang hendak memperkosanya.
Dengan tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun menempel di sana, Rheyna berlari ke arah si penodong dan bersembunyi di balik punggungnya.
Si penodong melempar sebuah kain pada Rheyna untuk menutupi tubuh gadis itu. Tatapannya awas menatap satu persatu lelaki di hadapannya.
Hingga salah satu dari mereka ada yang berniat untuk melawan tapi si penodong itu sudah lebih dulu melepaskan satu butir peluru hingga menembus kepala si lelaki tadi.
Dia menarik lengan Rheyna dan mendekap tubuh Rheyna kuat-kuat.
"Tutup matamu," ucapnya saat itu.
Rheyna memeluk tubuh si penodong itu super erat dan langsung memejamkan mata.
Berondongan tembakan seketika terdengar pecah di dalam ruangan itu.
Rheyna masih menutup mata hingga dia merasa tubuhnya diangkat oleh si penodong dan dibawa pergi.
Merasa penasaran, Rheyna mengintip sekilas keadaan di dalam ruangan berdinding kaca itu.
Karena dia hanya memicingkan sebelah matanya, Rheyna tak mampu melihat dengan jelas apa yang terjadi di sana, namun percikan darah yang dilihatnya memenuhi beberapa titik tubuhnya dan Sammy cukup menjadi bukti bahwa Sammy benar-benar menghabisi seluruh nyawa lelaki di dalam ruangan itu.
*
Rheyna menghela napas berat.
Kejadian tadi malam memang sangat mengerikan. Meski, Rheyna sendiri tidak tahu apakah dirinya harus bersyukur atau tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
BURONAN (End)
RomanceTentang Sammy. Seorang buronan interpol yang melarikan diri dari penjara karena ingin mencari adik angkatnya yang hilang. Sammy adalah mantan perwira militer yang dipecat secara tidak hormat akibat fitnah keji seseorang yang kemudian menjebloskannya...