pria didalam tempurung kura-kura

1.4K 276 69
                                    

Bruuuukk

Bang

Bang!

Pria setengah kerbau itu menghentak-hentakkan kakinya hingga tanah disekitarnya bergetar kuat. Bahkan membuat si surai merah muda dan surai putih emas itu melayang diudara.

"Ck. Dia terlalu kuat..."

Rosetta mendesis pesimis. Lihat saja wajahnya, dia sudah sangat pasrah. Imutnya...
Aku menepuk kepala itu lalu mengacungkan tombak ku pada kerbau itu.

"Aku harus terlihat keren didepan adik perempuan ini."

"Si-siapa yang kau sebut adik perempuan...!"

Ia protes dengan suara pelan. Waduh gawat ini, dia benar-benar tipe 'adik perempuan' idaman.

Pandanganku kembali pada kerbau itu. Dia melangkah kearah kami dengan wajah garang. Tubuhnya besar tapi gerakkannya cepat. Dia sombong dan mengatai kami pemula tapi sepertinya dia beruntung hanya karena punya tubuh besar yang mendominasi.

Aku menatap tombak ditanganku.

Kalau aku melakukan seperti apa yang diajarkan Headon padaku...

"Aku yang terkuat."

"Huh...?"

Rosetta menatap ku dengan tatapan tak percaya. Duh sakit ditatap seperti itu.

Aku berdiri lalu berlari kearah manusia kerbau itu. Dia tertawa lalu mengarahkan kapaknya pada ku lagi siap untuk membelahku menjadi dua seperti sebatang kayu. Tapi kali ini aku tetap tenang.

Selama latihan dengan Headon aku sudah sering main kejar-kejaran dengan monster-monster laut dalam itu.

Seekor kerbau tidak akan menghentikan ku.

Selama ada Rosetta.

"Rosetta! Buat sulur seperti tadi dan tahan gerakannya!"

"Apa?!"

Keduanya berseru bersamaan. Ketika fokus manusia kerbau itu jatuh pada Rosetta, aku memutarinya dan bersiap menyerang dari belakang. Rosetta yang masih gelagapan dengan buru-buru mengambil pedang mawarnya yang tadi terhempas lalu menancapkannya ditanah.

Seperti sebelumnya. Sulur-sulur itu bergerak didalam tanah dan siap menangkap kerbau itu. Tahu rencana kami, manusia kerbau itu bersiap melompat, tapi aku menghadangnya lebih dulu.

Ketika ia berada diudara, sulur-sulur sudah keluar dari tanah siap menangkapnya kapan saja. tapi saat itu aku sudah diatasnya dan mengubah bentuk tomabkku menjadi palu besar. Daya gravitasi langsung menarik palu itu kebawah dan menghantamnya kebawah.

Sulur-sulur itu mulai menjerat tubuh manusia kerbau itu lalu beban palu itu membuat kerbau itu menembus tempat sulur naik dan terjebak didalam tanah.

Rosetta terlihat enggan menarik pedang miliknya dari tanah.

Ia terlihat terengah-engah hingga tersungkur ketanah walau tangannya masih menggenggam gagang pedangnya. Aku mengembalikan palu itu kewujud semulanya. Terlihat kepala kerbau itu bersimbah darah, namun ia hanya pingsan.

Syukurlah.

Aku menyimpan kembali tongkatku.

-Chuu?

Molang menggeliat keluar dari baju ku kembali. Aku mendengus lembut dengan senyum lemah lalu menepuk-nepuk Molang agar kembali masuk kedalam bajuku. Aku berjalan mendekati Rosetta lalu mengulurkan tanganku.

"Ayo, sebaiknya kita pergi dari sini."

Gadis itu terengah-engah lalu mengangguk dan menerima uluran tanganku.

Fallen God - Tower of God x Male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang