Sakit

1K 212 4
                                    

Fanfic TOG 17

(Name) tiba-tiba berdiri.

"Kura-kura hitam!"

"Bam!"

Sayang, suaranya tak bisa menembus melewati layar. Serangan dari senjata Ignition mengenai Bam dan Endorsi.

(Name) tiba-tiba terhenti. 'Apa yang kulakukan?' batinnya.

Jelas ia terkejut. Selama ini dia memang menganggap bahwa Bam itu imut, polos, dan murni. Dan sedikit rasa familiar. Tapi dia tak menyangka akan bereaksi seperti ini ketika melihat Bam terluka.

Dia juga ingat ketika Bam tak sadarkan diri, hampir setiap hari dia menyempatkan diri mengunjunginya. Ketika senjata Ignition itu berhenti, terlihat Bam lah yang berada didepan dan menghadang serangan agar Endorsi tak terluka parah.

'Itu bukan rasa khawatir biasa.' (Name) mencengkram dadanya. Itu terasa sakit. Seakan-akan ikut merasakan rasa sakit Bam yang terluka cukup parah dilayar.

'Apa hubungan yang dulu kumiliki dengan Bam sampai hatiku sakit melihatnya kesakitan??'

Sejak pertama kali ia melihatnya, kedua kali, tiga kali, hingga entah berapa kali (Name) melihat Bam. Rasa familiar dan mungkin, kerinduan dihatinya tak pernah padam. Itu sebabnya dia selalu ingin melihat Bam dalam jarak pandangannya.

Bahkan sebelum tim A memulai ujian, (Name) menyempatkan diri untuk melihat Bam dengan alasan ingin memotret 'Calon anak-anak gagal' tim B. Ya, dia harus merelakan kepalanya ditendang Endorsi untuk itu.

Tapi setidaknya dia cukup senang bisa melihat Bam.

'Aku harus mencari tahunya.' (Name) membulatkan tekad. Apa pun yang terjadi, dia harus mendaki menara ini bersama dengan Bam.

***

"Kura-kura itu... apa yang dia lakukan?" Ujar Rak tak senang.

"Ketua pengawas ujian, ini keadaan darurat!" Seru Lero-Ro panik.

"Meski begitu, ujian tak bisa dihentikan." Balas Hansung Yu.

(Name) berdiri. "Kenapa? Ini menyangkut nyawa seseorang, lho. Kalau sampai si Michelle itu mati karena Hoh, bukankah itu menjadi aib sendiri bagi pelaksana Ujian...?"

Hansung Yu bisa merasakan tatapan dingin itu melalui belakang lehernya. Ia tersenyum kaku sebelum menjawab.

"Walau itu menjadi aib bagi ku, tetap saja ujian tak bisa dihentikan. Lagi pula, regular yang saling bunuh dalam ujian adalah hal biasa."

Kening (Name) mengerut tak suka. Sementara Lero-Ro memiliki ekspresi yang lebih parah.

"Mustahil...!"

"Huh..." (Name) mendengus tak suka lalu duduk kembali dan menatap layar dengan tatapan tak senang. Rak ingin mengatakan sesuatu tapi tiba-tiba Akryung berdiri.

"Ada apa, pendiam?"

.

.

Sementara layar memperlihatkan Rachel yang tertusuk oleh Hoh, (Name) kaget namun tiba-tiba hawa keberadaan lain hilang.

Dia dan Rak melihat itu bersamaan. Akryung, tiba-tiba menghilang.

'Ah. Jadi begitu caranya...'

Sejak awal melihatnya dikantin, (Name) menyadari sesuatu dan cukup terkejut. Lemah. Sangat lemah. Sangking lemahnya shinsu gadis itu (Name) tak percaya bagaimana gadis berjubah itu bisa masuk kedalam menara.

Dia memiliki aroma yang sama dengan Bam hingga awalnya (Name) kira dia memiliki bakat. Tapi ternyata dia salah. Setelah melihat gadis itu beberapa kali, (Name) yakin kalau gadis itu takkan bisa melewati dinding shinsu diawal.

Fallen God - Tower of God x Male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang