Pure

781 164 6
                                    


Hewwooo~

Update pake wifi sekolah Hah Hah!

.

.

enjoy~

.

.

"Ck. Oi (Name)! Pergi ke pos jaga mu sekarang juga!" bentak Cale. Kepalanya bisa pecah kalau lama-lama mengurus si lemot satu ini.

"Tidaaak! Aku masih mau bermain dengan lumba-lumba itu!!" (Name) memeluk salah satu lumba-lumba.

Perempatan imajiner muncul pada dahi Cale.

"Ck. Raon!"

-kuooh!

Grep

"Tidaaaak.... "

Raon versi besar menyeret (Name) pergi dari sana...


"Hah... sungguh hebat binatang-binatang ini bisa betah bermain bersamanya," protes Cale sambil geleng-geleng kepala.

"Ya, kuakaui itu. Bukankah Hansung Yu bilang lumba-lumba itu penakut? Tapi kenapa mereka bisa betah dengan (Name)?" tanya Hatz penasaran.

Tim mereka, berisi empat orang harus melindungi secara langsung para lumba-lumba yang akan membuat jaring untuk menangkap ikan dari predator lainnya. Sementara tim (Name), para Spear Bearer harus mengawasi dari tempat terbuka sampai para cacing raksasa dan goblin muncul kepermukaan.

"Ugh... aku rindu Molang..." gerutu Rosetta.

Puk.

Shibisu menepuk kepalanya.

"Ahaha. Tenang saja, sebentar lagi kau akan melihatnya," ujar Shibisu.

Sebelum Bam dan Rachel masuk kedalam gelembung pelindung, (Name) memberi Molang pada mereka. Ia mengatakan. "Molang akan melindungi kalian!" dengan percaya diri. Walau diantara mereka semua tak yakin apa yang bisa dilakukan jelly imut itu.

Shibisu melirik Rosetta yang kembali terlelap.

'Padahal gak sampai semenit...' batinnya pasrah.

"Hah... aku benar-benar gugup. Kedua tuan putri bar-bar itu ngilang entah kemana, dan tuan putri satu ini malah tertidur lelap... Duh. Padahal gak ngapa-ngapain, tapi HP-ku terus berkurang," gerutu Shibisu.

Jujur saja, pada awalnya dia sangat senang setim dengan 3 orang gadis cantik. Tapi sekarang dia benar-benar menyesalinya...

Dikala dilanda kegabutan itu, tba-tiba Khun memanggil.

"Hei, Shibisu," panggil Khun dari Lighthouse nya.

"Kau tahu kalau ujian ini memiliki risiko yang besar, kan? Kenapa kau mau membantu Bam?" tanya Khun melalui light housenya

Shibisu menghela nafas lembut lalu berkata. "Saat upacara pemakaman Hoh, si tante tua sempat berkata padaku. Alasan Bam terlihat begitu gemilang... Karena hal-hal berharga yang hilang dari kita sebelum mendaki menara... semua itu dimiliki olehnya," Shibisu berhenti sesaat. Sebelum melanjutkan

"Jujur saja, aku merasa iri pada Bam. Bukan hanya dia... mungkin, sosok (Name) yang kehilangan ingatannya itu... naik kemenara tanpa beban apa pun, kuat dan percaya diri. Berani... dan, bergemilang... mereka membuatku iri. Aku tidak ingin Bam kehilangan apa pun, aku juga ingin membantu (Name) mendapat kembali ingatannya yang hilang. Jadi aku disini," Shibisu tersenyum lembut sambil memandangi langit-langit gua.

Fallen God - Tower of God x Male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang