Crown Game

1K 239 2
                                    

Hewwooo~

Kembali lagi bersama Isa disini!

Ada yang rindu gak ya?

Hah~ rasanya lama benget yah 10 hari gk update apa-apa lol.

Salahkan paket nokturnal yang bikin aku bergadang dari jam 1 sampai 6 pagi, dan itu pun gak bisa buat hostpot.

Sial...

Akhirnya aku terbebas dari belenggu bangun jam 1 malam buat make paket night.

Hiks, aku bisa melihat jelas lingkaran hitam dibawah mataku karena bergadang selama seminggu ini

Ok lupakan itu!

Hohoho. Silahkan nikmati makan malam kalian readers :)

#sengaja_update_malam

Sementara kalian baca ini Isa akan menghabiskan waktu dengan tidur nyenyak sampai besok pagi~

Good Night~

*****

Fanfic TOG 12

Ujian keempat Crown Game.

Tanpa dijelaskan pun aku tahu game satu ini. Biasa dimainkan secara berkelompok dimana satu kempok harus menjaga mahkota hingga game berakhir.

Secara simpelnya sih gitu...

"Uwah..."

Aku hanya bisa mendesah lelah melihat peraturan panjang yang terpampang didinding ruang tunggu -yang seperti penjara- ini.

Lero-Ro menjelaskan peraturan permainan ini secara singkat. Namun dari sana dapat diketahui kalau tim yang maju lebih dulu bisa dirugikan karena harus terus bertarung untuk mempertahankan mahkota mereka.

"Tapi, kalau kalian terus menunda keikutsertaan kalian, gamenya mungkin tahu-tahu sudah berakhir, lho."

"Selain itu, satu tim dari area ujian yang lain akan ikut bergabung dalam Crown game ini juga."

"Hm? Area ujian lain?"

Aku bertanya pada Cale. Ia mengangguk.

"Kudengar ada satu lagi area ujian dilantai ini. Lalu..."

Cale memberi tanda untuk kami mendekat. Aku dan Rose saling pandang lalu mendekati Cale.

"Kudengar hanya satu tim yang lolos ujian itu."

Aku sontak terkejut. Begitu juga Rosetta.

"Apakah... mereka kuat?" Atas pertanyaan Rose, Cale mengangkat bahunya.

"Entahlah, bisa jadi mereka hanya beruntung dan bertahan melewati ujian sambil bersembunyi sementara yang lain saling bunuh."

'Kejam juga.'

Aku mendekati jeruji kami dan memperhatikan shinsu semua orang disini.

'...ada 3- tidak, empat orang... lalu satu lagi...tunggu, ini bukan aura makhluk hidup!'

Aku menatap tajam pada jeruji yang agak jauh disebrang jeruji kami. Hanya ada 2 orang 'hidup' disana, sementara satu lagi.. mungkin semacam boneka... auranya sedikit mirip Headon. Apa dia mengirimnya untuk mengawasiku?

Tidak mungkin, Headon bukan seseorang yang seperti itu... jadi untuk siapa boneka itu dikirim?

Pikiranku terkecoh ketika Lero-Ro memberi aba-aba untuk memulai babak pertamanya.

"Jika tim kalian ingin ikut serta, tekanlah tombol yang berada diruang tunggu kalian saat aku menghitung sampai lima."

Aku menoleh kearah kedua rekanku.

Fallen God - Tower of God x Male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang