Green April dan Black March

1.1K 242 19
                                    

o( ̄▽ ̄)d

*****

"Karena mulai sekarang lantai 134 kebawah akan dibawah pemerintahanmu. Gunakanlah pedang ini."

"Dewaku, kenapa kau memberi ini padaku?"

"Ahaha. Apa maksudmu. Sebagai 'Raja Menara' tentu saja kau lah yang harus menjaga kunci ini, kan?"

"Ini suatu kehormatan bisa memiliki kunci ini dewa ku."

"Jangan terlalu formal seperti itu! Didalam kunci ini, ada tiga belas roh yang menunggu untuk digunakan oleh tuannya. Tolong jaga mereka untukku ya, Zahard."

"Apa pun yang terjadi, saya akan melindungi ke tiga belas roh didalam kunci ini."

***

Kepalaku rasanya seperti baru diaduk-aduk. Aku ingin lanjut tidur lagi, tapi cahaya yag sejak tadi terus memasuki mataku memaksaku untuk membuka mata.

"Ugh.."

Aku duduk dan melihat kesekeliling.

"Kau sudah bangun, tuan putri."

Mendengar nada sarkas itu aku secara insting langsung tahu siapa orangnya.

"Apa pangeran membangunkanku dengan ciumannya?"

Wkwkw lihatlah ekspresi jijiknya itu. untung tampan.

Dia menghela nafas lelah lalu melempar sesuatu padaku.

"Tongkatku?"

Tongkat besiku seharusnya memiliki panjang kurang lebih 2 meter. Tapi sekarang panjangnya tak lebih dari 30 cm.

"Itu berubah menjadi kecil saat kau pingsan. Hah.. kau harus mendengar keributan apa yang terjadi selama Crown Game kemarin."

"Kemarin?"

"Ya, kau tidur cukup lama. Makanlah dulu, ayo ke kafetaria."

"Rose akan ikut!"

Tiba-tiba gadis yang tidur disamping ku terbangun.

"Selamat pagi, Rose." Sapa ku dengan senyum.

Gadis itu menoleh.

"Um, selamat pagi ju- ah! Aah..."

Kemana perginya semangat tadi.

"Hiks... maafkan aku, karena-karena aku gegabah dan membiarkan kakak keluar, jadi seperti ini..."

Suaranya bergetar dan matanya mulai berkaca-kaca. Aku terkekeh kecil lalu menepuk-nepuk rambut merah muda nya itu. Aku mengatakan kalau aku baik-baik saja lalu kami pergi menuju kafetaria.

"Ah- (Name)!"

Beberapa orang disana langsung melihat kearah kami. Ada Shibisu dan Hatz disana. aku menyapa mereka lalu duduk disana bersama Cale dan Rosetta.

Rose terlihat lelah, sepertinya dia menjagaku semalaman. Lihatlah dia sekarang, tidur nyenyak menggunakan Molang -ku sebagai bantalnya.

Shibisu menanyakan keadaan ku dan beberapa hal lainnya.

Setelah mendengar cerita apa yang terjadi semalam, aku tak bisa tak terkejut. Fakta bahwa Anaak adalah putri Zahard dan ledakkan shinsu yang diciptakan oleh Bam. Pada akhirnya tidak ada pemenang di Crown Game kemarin dan senjata milik Bam diambil oleh Anaak sebagai hasil taruhan mereka.

Aku mendengarkan mereka dengan seksama lalu mengangguk. Kudengar juga Anaak kemarin langsung mencariku begitu permainan selesai. Tapi karena keadaanku yang tengah tak sadarkan diri. Mau tak mau, dia kembali keruangnya tadi malam.

Fallen God - Tower of God x Male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang