Maafkan segala typo yang bertebaran...
〒▽〒 👍
**************************************
Ingat apa yang kukatakan kemarin?
Ya..
HEADON MAU MENGUSIRKU!
"Aaah! Headon! Kau berbohong! Kau bilang masih banyak hal yang perlu kulakukan baru bisa pergi menaiki menara! Tapi kemarin aku hanya men-summon Molang!"
Protes ku pada Headon. Headon seperti biasa tetap tenang menghadapi protes ku yang kekanak-kanakkan. Ya, aku tahu aku kekanakkan dan aku sengaja :b
"Tuanku, anda sudah menyelesaikannya kemarin. Seharusnya kemarin saya hanya menunjukkan anda ukiran itu. lalu selanjutkan kita akan mempelajari bahasa simbol dewa menara, lalu anda harus berlatih membaca simbol yang ada di ukiran dengan benar, melakukan 'penciptaan' lalu terakhir memberi nama. Tapi, seperti biasa tuanku selalu luar biasa. Bahkan saat anda lupa ingatan anda berhasil membaca bahkan melafalkan simbol dewa dengan benar."
Aku melongo mendengar penjelasan panjang lebar Headon. Ternyata kemarin aku sendiri yang mempercepat keberangkatan.
"Sial..."
Aku hanya bisa berteriak frustasi sambil memukul-mukul dinding gua.
Bahkan Headon sudah menyiapkan semua barang-barang ku tak lupa dengan sejumlah poin dan pocket.
Molang juga sudah siap bersamaku. Aku tidak perlu membawa penghangat maupun bantal dan selimut.
Karena ada Molang! Molang kecilku memang hebat! Dia menjadi seperti apa yang kuingan kan! Imut, lembut, hangat, murni, polos, dan penyayang. Duh, kurang apa lagi coba.
Sebenarnya berpisah dengan Headon tidak seburuk itu... hanya saja memang sudah sifatku dari kehidupan pertama ya begini. Pengen keluar tapi takut pada apa yang ada diluar sana.
Memalukan sih, tapi inilah diriku. Ini lah (Name) (Surname). Berapa kali pun bereinkarnasi, aku tetaplah aku. Kalau Headon memang mengatakan yang sebenarnya, maka seharusnya dia mengetahui sifat egois milikku ini.
.
.
Aku tidak tahu apa ini sudah sore apa belum. Yang pasti, sekarang aku akan menuju kelantai ujian Evankhell.
Sebelum itu, aku melihat kedalam aquarium..? bukan, ini bukan sekedar aquarium.
Ada makhluk yang disebut belut baja putih hidup dalam aquarium ini. tapi... dia makhluk yang malang. Apa Headon tak pernah memberinya makan?!
Selagi aku mengomeli Headon di kepalaku, belut baja putih itu sudah menatapku dan kami hanya terpisah oleh pembatas ini.
Aku menoleh dan memberi senyuman pada makhluk itu.
"Halo."
Entah kenapa aku hanya ingin mengatakan itu.
Bukankah dia tampak kesepian?
-Chuu~
Molang... ah.
"Molang, kau mau berteman dengannya?"
Slime bertelinga kucing itu menggoyang-goyangkan ekornya dengan semangat.
Molang melompat turun dari gendonganku dan memantul-mantul masuk kedalam pembatas.
-Chuu~
-Khoooh
-Chuchu!
-Khoooh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen God - Tower of God x Male reader
AkcjaTerbangun di antah berantah. (Name) kebingungan karena tidak mendapat ingatannya di kehidupan kali ini. "Tunggu- aku dimana? kau siapa? aku siapa?!?!? Kali ini (Name) memasuki dunia fantasy... mendaki menara untuk mencari kembali ingatannya. mencar...