Typo adalah bagian dari estetika!
Taehyung masih terdiam dengan wajah yang kentara sekali menampakkan kemarahan. Ia tidak berbicara pada Yoongi karena khawatir ia akan berlaku kasar dan menyakiti Yoongi serta bayinya. Yoongi sendiripun tak ada niat membuka pembicaraan dengan lelaki tan itu karena ia tahu Taehyung sedang berusaha meredam emosinya.
Kini mereka sedang berada didalam mobil yang menjemput mereka. Kali ini bawahan tuan Kim yang mengantar mereka adalah Park Jihoon, lelaki manis yang tentu Yoongi kenal dengan baik. Yoongi pernah membantu lelaki itu sekali dan akhirnya menjadi lumayan akrab karena pernah bertukar nomor ponsel. Tak sangka saja jika manis begitu Jihoon adalah salah satu penjaga kediaman Kim sekaligus asisten tuan Kim. Mereka selalu berbagi apapun tentang kehidupan satu sama lain di ruang obrolan media sosial, namun Jihoon tidak pernah membahas tentang pekerjaannya.
Sekarang suasana terasa sangat hening dan canggung, sedangkan Yoongi tidak ingin bertingkah seperti orang asing bila berasama orang-orang didekatnya. Ia ingin bicara dengan Jihoon, namun sepertinya Taehyung juga kurang menyukai asisten ayahnya itu.
Tuan Kim memang memerintahkan untuk mengantar Taehyung juga Yoongi. Namun kepala keluarga Kim itu tidak menjelaskan dengan detail kemana ia harus mengantar mereka. Jadi dengan inisiatifnya sendiri, Jihoon mengantarkan mereka hingga tiba diapartemen salah satu tuan mudanya karena ia tentu saja peduli dengan kondisi kehamilan teman daringnya itu.
Mereka sudah berada dipertengahan jalan. Meski cukup jauh, mereka bisa sampai kurang dari tiga puluh menit karena jalanan ramai lancar. Beberapa menit kemudia mereka sampai di apartemen Taehyung. Jihoon sengaja berhenti di basement agar Yoongi dan Taehyung tidak perlu melewati lobi untuk masuk ke elevator. Taehyung dengan moodnya yang buruk keluar begitu saja tanpa menghiraukan apapun. Berbeda dengan Yoongi yang sempat mengucapkan terimakasih pada asisten tuan Kim itu dan memintanya untuk meluangkan waktu untuk berbalas pesan dengannya. Setelah itu Jihoon pergi dari apartemen sedangkan Yoongi menyusul Taehyung yang telah masuk kedalam gedung lebih dulu.
Meski harus sedikit bekerja keras, Yoongi berhasil menyusul ketertinggalan langkahnya. Merekapun masuk kedalam lift setelah pintu kotak besi itu terbuka. Keheningan melanda mereka karena Taehyung masih terlihat menahan emosinya, dan Yoongi yang tidak berani buka suara meski banyak pertanyaan yang kini bersarang dikepalanya.
Merekapun sampai di unit apartemen Taehyung. Taehyung segera masuk disusul oleh Yoongi. Yoongi sempat kesulitan ketika hendak menyimpan sepatunya di rak karena ia tidak bisa membungkuk. Taehyung yang melihat itu, lantas membantu Yoongi. Yang dibantu merasa bersyukur karena Taehyung tetap mencoba peduli padanya walaupun lelaki itu sedang tak ingin bicara.
"Istirahatlah. Tidak perlu masak makan malam untukku karena aku akan pergi."
Setelah mengatakan hal itu Taehyungpun masuk kedalam kamarnya. Yoongi hanya bisa menatap punggung Taehyung yang telah lenyap dibalik pintu kemudian masuk kedalam kamarnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulchritude [Taegi] Slow Update
FanfictionMalam itu, takdir seolah mempermainkan dirinya dengan membuatnya bertemu dengan seorang lelaki yang bisa mengandung. Namun entah kenapa, Taehyung tidak menyesal dan malah mensyukuri pertemuan mereka.