Typo adalah bagian dari estetika!
Sepasang kaki kecil itu terus bergerak, seolah menantang malam dengan berlari. Keringat dingin mengucur deras didahinya, menyebabkan surai sekelam malam itu lepek dan menempel tak beraturan di dahinya. Tak ia hiraukan tungkainya yang sudah lelah dan perutnya yang telah keram karena berlari saat sedang mengandung. Yang ada dipikirannya hanyalah bisa berlari sejauh mungkin dan selamat dari orang yang mengejarnya.
"YOONGI, KEMARI KAU! DASAR JALANG SIALAN, AKAN KUBUNUH JANIN BRENGSEK ITU!"
Suara menggelegar dengan sirat amarah yang kental itu semakin memotivasi Yoongi, orang yang sedang berlari untuk memantapkan tujuannya meminta bantuan pada siapapun yang ada dibalik tembok besar itu.
Naas, bukannya menemukan seorang malaikat, ia malah dipertemukan dengan seorang psikopat gila yang nampaknya habis bersenang-senang dengan mangsanya. Sudah terlambat bagi Yoongi untuk berbalik lari, karena Daniel, orang yang mengejarnya telah dekat, dan tampaknya psikopat itu telah menyadari kehadirannya.
"YOONGI!"
Suara itu kembali menggelegar, hingga Yoongi melupakan rasa takutnya dan berlari menghampiri lelaki psikopat itu untuk memohon, meminta bantuannya.
"K-kumohon, tolong b-bantu aku tuan, a-aku...aku janji tidak akan melapor polisi asal kau membantuku, a-tau kau boleh mem-membunuhku setelah kau membantuku. H-hanya tolong jauhkan l-lelaki itu dariku, hiks."
Yoongi sudah teramat putus asa. Ia tidak apa, jika pada akhirnya ia harus mati malam ini. Asalkan bersama bayinya, Yoongi rela melakukan apapun bahkan meregang nyawa sekalipun.
Pria berhoodie hitam dengan pisau berdarah digenggamannya itu, terdiam sejenak. Seolah mempertimbangkan permintaan Yoongi. Awalnya ia memilih acuh, namun tiba-tiba ia merasa iba melihat penampilan Yoongi yang sudah sangat memprihatinkan dengan wajah pucat pasi yang banjir keringat serta perut buncit dan nafas yang tersengal sengal. Dengan berat hati, lelaki itu menyanggupi permintaan Yoongi.
"Baiklah, tutup rapat-rapat mata dan telingamu. Aku tidak akan bertanggung jawab jika kau trauma terhadap apa yang kulakukan."
Yoongi segera berjongkok dan menutup mata juga telinganya dengan erat seperti yang diperintahkan. Ia tidak mau tau dan melihat apa yang dilakukan lelaki psikopat itu. Suara-suara daging yang disayat, juga nafas yang tercekik masih dapat Yoongi dengar, walau ia berusaha menutup rapat kedua telinganya dengan telapak tangan. Dua puluh menit berlalu, dan di tiga menit terakhir hanya keheningan yang dapat Yoongi tangkap. Ia was-was, takut psikopat itu pergi meninggalkannya dengan mayat-mayat yang berceceran. Walau ragu, Yoongi meyakinkan diri untuk membuka matanya. Ia langsung terkejut ketika membuka mata, si lelaki psikopat itu hanya terdiam memandanginya. Yoongi merasa bingung, tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya mereka hanya saling memandangi satu sama lain untuk waktu yang agak lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulchritude [Taegi] Slow Update
FanfictionMalam itu, takdir seolah mempermainkan dirinya dengan membuatnya bertemu dengan seorang lelaki yang bisa mengandung. Namun entah kenapa, Taehyung tidak menyesal dan malah mensyukuri pertemuan mereka.