Typo adalah bagian dari estetika!
***
Suasana di dalam mobil cukup santai dan nyaman. Lagu Leave The Door Open milik Bruno Mars terdengar dari radio. Meski tidak ada diantara mereka yang bersuara, namun suasana dalam mobil tidak terasa canggung sama sekali, karena Jungkook tengah fokus menyetir dan Yoongi sendiri sedang asik memandangi pinggiran jalan yang mereka lewati.
Kruyuukk~
Suara perut Yoongi terdengar cukup nyaring meski sedikit tersamarkan oleh suara musik. Wajah Yoongi memerah malu, karena perutnya berbunyi nyaring dihadapan orang asing.
Jungkook hanya terkekeh kecil mendengar suara itu. "Mau mampir dulu kesuatu tempat? Aegi sepertinya lapar dan aku juga tahu tempat yang bagus disekitar sini," tawar Jungkook pada Yoongi.
Yoongi mengiyakan ajakan Jungkook. Lagipula, Yoongi hanya sendirian di apartemen dan makan sendirian rasanya kurang seru ditambah ia sudah cukup lelah untuk memasak.
Jungkook pun melajukan mobilnya kearah restoran yang biasa ia kunjungi. Restoran itu adalah milik kekasihnya. Istilahnya sambil menyelam minum air, hehe. Ia bisa bertemu dengan kekasihnya, sekalian mengantarkan lelaki hamil yang tengah kelelahan itu, untuk mendapatkan makanan lezat buatan kekasihnya.
***
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai disebuah restoran bernama L'amour Cafe and Resto. Suasana disekitar resto itu sangat sejuk, karena dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Restoran yang mengusung gaya vintage itu memiliki dua lantai dan tempat makan out door. Bangunan resto yang didominasi oleh kayu itu memberikan kesan natural dan menenangkan dapat membuat pengunjung betah berlama-lama di dalam resto.
Jungkook mengajak Yoongi untuk masuk kedalam resto. Mereka memilih duduk di meja yang tempat duduknya menggunakan sofa berbentuk letter L agar Yoongi dapat bersandar dan pinggulnya tidak merasa pegal. Jungkook dan Yoongi mulai melihat-lihat buku menu, bersiap untuk memesan.
"Kau mau makan apa Yoongi-Ssi?"
"Aku mau nasi goreng udang saja, minumanya ice americano."
Jungkook cukup terkejut mendengar pesanan Yoongi. "Apa kau yakin memesan americano?"
Yoongi menganggukan kepalanya. "Iya, memangnya kenapa Jungkook-Ssi?"
Jungkook menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ah, begini, kudengar kopi kurang baik untuk kesehatan orang yang sedang hamil. Sebaiknya kau minum yang lain Yoongi-Ssi."
"Yasudah, aku mau milktea red velvet saja."
Akhirnya Jungkook memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan mereka. Setelah pelayan pergi, Jungkook melihat Yoongi memandangi cafe dengan mata yang berbinar-binar. Jungkook merasa gemas melihat itu. Menurutnya, lelaki yang sedang hamil itu terlihat seperti kucing yang sedang tertarik dengan hal-hal baru.
"Jungkook-ie?"
Jungkook menoleh keasal suara familiar yang memanggil namanya dengan akrab. Senyumnya timbul setelah melihat kekasihnya yang masih memakai apron, berjalan mendekat kearah mejanya dengan Yoongi. Kekasihnya yang bernama Park Jimin itu nampak berjalan dengan sedikit tergesa, karena Jungkook tebak Jimin melihat orang lain duduk dihadapanya.
Jungkook kira, Jimin akan menanyakan siapa lelaki manis yang duduk dihadapanya. Namun perkiraan Jungkook meleset, ketika kekasihnya justru memanggil nama Yoongi disertai imbuhan hyung dengan akrab.
"Yoongi hyung-ie?"
Yoongi yang masih asik memandangi sekitar akhirnya menyadari keberadaan Jimin. Dapat dilihat jika Yoongi sedikit terkejut ketika melihat keberadaan Jimin. Namun ekspresi terkejut itu berubah menjadi raut antusias. Yoongi melambai-lambaikan tanganya, mengisyaratkan Jimin agar semakin mendekat, lalu menepuk sisi sofa yang kosong disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulchritude [Taegi] Slow Update
FanficMalam itu, takdir seolah mempermainkan dirinya dengan membuatnya bertemu dengan seorang lelaki yang bisa mengandung. Namun entah kenapa, Taehyung tidak menyesal dan malah mensyukuri pertemuan mereka.