3. Gandengan?

2.7K 314 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

(Rania POV)

"Ciee! Jas labnya Kaivan dicuciin plus disetrikain." Sedari tadi Jovanka sibuk menggodaku. 

"Ya kan kemarin kena saos cilok." 

Iya, gara-gara jas labnya Kaivan aku pinjam untuk praktikum fisiologi tumbuhan kemarin. Untungnya sih hari ini weekend. Jadi, aku bisa bertanggungjawab mencuci jas lab ini karena kemarin ketumpahan saos cilok saat jajan di kantin. Bisa gawat kalau Kaivan tahu jas labnya kena saos cilok. Bisa didendeng goreng aku.

"Gue masih nggak nyangka lo pacaran sama Kaivan. Sumpah, demi apa pun, gue masih kaget."

Tolong ya, Jovanka. Gue sendiri juga masih kaget lo pacaran sama Kak Jarel. Orang yang gue bucinin dari SMA.

Aku terus membatin sambil terus menggosok jas lab Kaivan dengan setrika. Beberapa kali aku menyemprotnya dengan pelembut wangi lavender agar rapi. Aku kembalikan dalam keadaan rapi karena Kaivan sendiri orangnya suka rapi. Ruang HMJ saja sering dirapikan sama Kaivan kalau ada yang berserakan. Penampilan Kaivan sendiri juga rapi, sekali pun pakai baju casual.

"Inget, jam 8 nanti ada rapat di depan gedung ormawa," seru Jovanka mengingatkanku. Aku hanya membalasnya dengan anggukan.

Ini bukan pertama kalinya rapat HMJ dilakukan saat weekend. Kaivan hobi sekali merusak weekend anak-anak buahnya di HMJ. Aku tahu rapatnya nanti membahas proker olimpiade biologi tingkat nasional untuk siswa SMA, tapi ya tolong jangan jam 8. Bagiku itu masih terlalu pagi untuk berangkat ke kampus di saat weekend seperti ini. Belum lagi aku ada piket membersihkan kamar mandi kos.

"Jo, gue males ikut rapat."

"Kok gitu. Kenapa?"

"Nggak mood aja."

Sebenarnya aku ingin bilang nggak mood berangkat rapat karena nanti pasti akan melihat Jovanka diantar-jemput Kak Jarel. Aku benci dengan diriku sendiri yang masih belum bisa ikhlas menerima Jovanka jadian sama Kak Jarel. Memang ya, cinta itu bisa membuat bahagia sekaligus melukai. Kalau cinta kita terbalas, ya otomatis bahagia. Kalau nggak terbalas, rasanya kayak terjun dari monas, terus nyungsep ke lapisan inti bumi. Sakit hatinya bisa bertahan lama.

Pacar Ketua HimpunanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang