19. Buku Diary dan Surat Kontrak

1.8K 205 66
                                    

Seperti biasa tolong bantu cek typo. Bagi yang belum follow akun wattpadku, kuy buruan di follow. Karena aku biasanya ngasih info di wall kalau update cerita.  Kuingatkan juga jangan lupa vote dan comment. Ayolah kasih dukungan ke aku biar semangat nulisnya. Mumpung vote dan comment masih halal. Dan mumpung cerita ini masih gratis. Soalnya sekarang aku tipe author yang suka pindah ke lapak berbayar. Tahu sendiri kan ada ceritaku yang udah pindah ke lapak sebelah. Mungkin suatu saat aku bakal pindah juga cerita ini entah jadi buku, ebook atau platform berbayar. Hahaha







Ibu bendarah HMJ yang bikin Kaivan mleyot.

Ibu bendarah HMJ yang bikin Kaivan mleyot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading...




❤️❤️❤️


(Rania POV)

"Ran, soal yang kemarin gue nyium pipi lo, maaf banget. Gue khilaf, refleks aja waktu itu."

"Lain kali jangan kayak gitu. Lo bikin jantung gue koprol, Kai. Lo udah ngelanggar kontrak."

"Iya, maaf. Tapi, Ran. Sebenernya gue...."

"Kaivan! Lo di sini ternyata. Gue nyariin lo." Belum sempat menyelsaikan kalimatnya, tiba-tiba Keyla memanggil dari kejauhan. Dan itu membuatku kaget juga. Si gatel ini tetap nggak menyerah caper ke Kaivan.

"Kenapa, Key?"

"Nanti sore anak-anak kelas ngajakin belajar genetika bareng buat ujian besok. Jam 4 sore di kanopi bio-fis, ya."

"Gue kayaknya nggak bisa ikut, Key. Gue mau belajar sama Rania dan anak-anak HMJ."

"Oh, ya udah kalau gitu. Gue cabut duluan ya ke sekre DMF."

"Iya, Key."

Aku membelalakkan mata lebar, Kaivan mau belajar bareng kami? Ini nggak salah? Biasanya anak kelas A tuh belajarnya sama teman sekelasnya sendiri.

"Serius?" tanyaku pada Kaivan.

"Iya. Lagian besok waktu kita ujian ada proker try out UTBK. Pasti bakal nggak konsen dan males kalau kalian belajar sendiri, makanya sebagai kahim, gue mau ngajak kalian belajar bareng biar kita sama-sama lulus genetika. Kita mikir proker aja sama-sama, lulus kuliah juga harus sama-sama. Iya, kan?"

Sorenya usai rapat evaluasi kami selaku pengurus harian HMJ belajar bareng di sekre. Tentu saja Kaivan yang mengajari kami karena dia yang paling paham genetika. Matakuliah genetika ini horor banget pokoknya. Praktikumnya berupa proyek satu semester, lalu ada ujian proyek yang sering disebut 'sidang genetika'. Konon, kata para senior sidang genetika itu rasanya kayak sidang skripsi. Kalau kami nggak bisa menjawab dengan benar, otomatis harus mengulang. Ditambah lagi ada ujian teori dan praktikum yang berlangsung sebanyak 4 sampai lima kali. Jadi, selama sebulan, setiap hari sabtu atau minggu, kami harus ujian genetika.

Pacar Ketua HimpunanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang