HARI Sabtu itu Jupiter bangun pagi-pagi sekali, walau hujan masih saja terus turun. Tapi beberapa saat kemudian Ia mendengar bahwa kunjungan ke kedua Alvaro bersaudara yang sudah direncanakan malam sebelumnya, terpaksa ditangguhkan. Soalnya, ada tugas yang masih harus diselesaikan baik oleh Bob maupun Pete, di rumah masing-masing. Setelah itu Jupiter melakukan kekeliruan yang sangat besar. Ia tetap tinggal di rumah, karena hujan masih juga belum berhenti. Bibi Mathilda yang melihat keponakannya itu ada di rumah tanpa berbuat apa-apa, langsung menyuruhnya bekerja.Daripada termenung-menung, hanya karena hujan sedikit saja! ujar Bibi Mathilda bergembira, dengan suaranya yang lantang.
Jupiter mengeluh. Dalam hati Ia berjanji bahwa bibinya takkan mungkin memergokinya lagi berada di rumah pada hari Sabtu, wàlau angin topan sedang mengamuk di luar. Dengan lesu Ia bekerja sepanjang pagi, menyortir barang- barang bekas di bagian pangkalan yang dinaungi atap. Ketika sudah tengah hari, Ia diizinkan pulang untuk makan siang. Jupiter makan dengan terburu-buru, lalu menyellnap pergi ke kantor Trio Detektif yang tersembunyi letaknya. Wujudnya berupa sebuah karavan tua dan sudah rusak, tertimbun di bawah tumpukan barang bekas di salab satu sudut pangkalan itu. Paman dan bibinya sudah lama lupa bahwa karavan itu ada di situ.
Tidak lama kemudian Bob dan Pete tiba pula, lalu mereka bergegas keluar lewat belakang, menuju ke tempat sepeda-sepeda mereka. Tidak lama kemudian mereka sudah menyusur jalan daerah, berselubung mantel untuk melindungi tubuh dari siraman hujan yang tidak begitu lebat. Jupe membawa peta jalanan, untuk berjaga- jaga jika mereka nanti ternyata tersesat di daerah perbukitan. Mereka melewati tanah pertanian keluarga Alvaro yang bangunan-bangunannya tinggal puing-puing reruntuhan. Pertanian buah alpukat yang tidak besar milik Emillo Paz yang bertetangga dengan keluarga Alvaro berhasil mereka temukan dengan mudah.
Rumah itu sudah tua, terbuat dari kayu, dengan sebuah gudang yang besar serta dua buah pondok kecil di belakangnya. ketika Jupiter beserta kedua kawannya datang, Diego sedang berhujan-hujan dekat salah satu pondok itu, sibuk memotong kayu bakar.
Pico ada di rumah?
Ada, dalam pondok, kata Diego. kalian berhasil —
Jupiter mengajak masuk ke pondok kecil itu. Di dalamnya hanya ada dua buah kamar serta sebuah dapur yang kecil. Pico baru saja menyalakan api di dalam pendiangan di kamar duduk. Ia berdiri untuk menyambut kedatangan ketiga anggota Trio Detektif.
Ah, detektif-detektif kita datang. Ia tersenyum. Kalian hendak menyampaikan laporan?"
Jupiter menyampaikan keterangan Profesor Moriarty tentang pembungkus pedang pada Pico dan Diego.
Hampir dapat dipastikan bahwa pembungkus itu berasal dari Pedang Cortes, kata Jupiter
mengakhiri laporannya.
Dan Don Sebastian sama sekali tidak ditembak sewaktu hendak melarikan diri! seru Pete menimpali.
Setidak-tidaknya, ada kemungkinan bahwa kejadian yang sebenarnya bukan begitu, kata Bob mengoreksi ucapan Pete.
Jupiter memperlihatkan dokumen-dokumen yang dibawa pada kedua Alvaro bersaudara. Salinan surat dari tentara Amerika Serikat pada Jose Alvaro, laporan asli Sersan Brewster mengenai kematian Don Sebastian, serta taporan tentang minggatnya Sersan Brewster, kopral McPhee, dan Prajurit Crane.
Lalu?" kata Pico menanggapi. "Dokumen-dokumen ini sedikit pun tidak mengubah fakta yang sekarang ada. Kami mendapat keterangan bahwa Don Sebastian ditembak—dan tidak ada satu alasan pun yang ada bagi kami untuk meragukan hal itu. Dan laporan sersan ini secara tidak langsung menyatakan
bahwa ketika Don Sebastian tercebur ke laut, pedangnya ada padanya. Itu pula yang dikatakan komandan pasukan Yankee waktu itu pada keluarga kami.
Kalian tidak menilainya mencurigakan bahwa orang-orang yang melaporkan peristiwa penembakan terhadap moyang kalian ketika Ia berusaha melarikan diri, sehari kemudian meninggalkan pasukan tanpa izin?" tanya Jupiter. kalau cuma satu orang saja yang minggat, itu masih mungkin merupakan kebetulan. Tapi ketiga-tiganya sekaligus?"
![](https://img.wattpad.com/cover/270230348-288-k294004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(26) TRIO DETEKTIF: MISTERI KUDA TANPA KEPALA
Science FictionKemana kepalanya? bukan manusia berkuda tanpa kepala, apalagi manusia berkuda tanpa kuda. kalo itu hantu tanpa kepala! jadi manusianya ada, kudanya tidak ada kepala. ALIH BAHASA BY AGUS SETIADI EDIT& CONVERT BY faRID ZE DJVU BY ZONADJADOEL