2. harga diri keluarga Alvaro

139 15 0
                                    

KATA-KATA Cody yang mengandung ancaman masih terngiang dalam telinga ketiga anggota Trio Detektif. Mereka melihat Diego memperhatikan mobil yang pergi itu dengan wajah kecut.

Ah, kenapa aku tadi sok menjaga harga diri, keluhnya. Sekarang hancurlah kita!

Tidak, Diego! tukas pria yang berdiri di sisinya. Sikapmu tadi tepat. Bagi seorang Alvaro, harga diri dan kehormatan selalu lebih penting daripada yang lain- lainnya."

Diego memandang ketiga anggota Trio Detektif.

"Ini abangku, Pico. Ia kepala keluarga kami. Dan ini teman-temanku, Jupiter Jones, Pete Crenshaw, dan Bob Andrews.

Pico Alvaro menanggapi perkenalan itu dengan sikap serius dan resmi, dengan membungkukkan badan. Umurnya tidak lebih dari dua puluh lima tahun. Tapi penampilannya seperti bangsawan Spanyol dan zaman dulu, walau saat itu Ia berpakaian lusuh.

Senores. Kesediaan kalian untuk datang, merupakan kehormatan bagi kami.

De nada, jawab Jupiter berbasa-basi, sambil membungkukkan badan pula sebagai penghormatan.

Ah kau bisa berbahasa Spanyol, Jupiter? Pico. tersenyum.

Secara pasif, ya, jawab Jupiter agak malu, tapi kalau bicara, cuma sedikit- sedikit saja. Tidak sebaik kalian berbahasa Inggris.

Kau tidak perlu bicara dalam dua bahasa, kata Pico dengan sopan. Kami bangga akan asal-usul kami, dan karena itu kami masih selalu memakai bahasa Spanyol.

Tapi kami ini orang Amerika, seperti kalian juga. Jadi Inggris juga merupakan bahasa kami.

Sebelum Jupiter sempat menjawab, Pete sudah mendului.

Apa maksud orang yang bernama Cody tadi, ketika Ia mengatakan bahwa kalian berdua mencari penyakit?"

Itu hanya asal bicara saja, tukas Pico. Tidak berarti apa-apa!"

Belum tentu, Pico, kata Diego dengan nada agak cemas. "Mr. Norris... " Jangan kaubebani orang lain dengan urusan kita, Diego.

Kalian dalam kesulitan? tanya Jupiter. Dengan Cody dan Skinny Norris? Soal sepele, kata Pico.

Mencuri ranch kita bukan soal sepele!" tukas Diego.

Tanah pertanian kalian? Bob dan Pete melongo. "Bagaimana... "

Tenang dulu, Diego, ujar Pico. Kita tidak boleh cepat menuduh orang mencuri.

Apa sebetulnya yang terjadi? tanya Jupiter. Pico merenung sebentar, sebelum menjawab. Beberapa bulan yang lalu, Mr. Norris membeli pertanian di sebelah ranch kami. Ia berniat membeli rancho-rancho lainnya yang berdekatan, lalu digabungkan menjadi sebuah ranch yang besar. Kurasa sebagai penanaman modal. Ia ingin membeli rancho kami. Tapi itu satu-satunya milik kami. Walau Ia menawarkan harga yang tinggi, kami tidak mau menjual. Mr. Norris marah sekali."

Marahnya seperti kuda jantan. yang dijerat, kata Diego sambil nyengir.

Soalnya, di pertanian kami ada bendungan dan waduk, di Santa Inez Creek, sebuah sungai kecil, kata Pico melanjutkan penjelasannya. Mr. Norris memerlukan air itu, untuk mengairi tanah pertaniannya yang luas. Ketika kami menolak, ia menaikkan penawarannya. Lalu ketika kami tetap menolak, Ia lantas berusaha membuktikan bahwa hak kami atas tanah itu berdasarkan pemberian pada zaman orang Spanyol masih menguasai daerah California, sebenarnya tidak sah.

Tapi Ia tidak berhasil. Tanah itu memang milik kami yang sah.

Ia bahkan menyuruh Cody melapor pada sheriff rancho kami berbahaya jika terjadi kebakaran, karena pekerja kami tidak mencukupi,tukas Diego.

(26) TRIO DETEKTIF: MISTERI KUDA TANPA KEPALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang