8. puri nasar

51 10 0
                                    

Bukan nasar oppa loh yah!!!
------

HUJAN sudah reda. Tapi awan gelap masih berarak rendah di atas pegunungan ketika Bob, Pete, dan Diego memacu sepeda mereka melalul jalan tanah di pertanian Alvaro. Mereka menuju ke bendungan tua, tempat mereka memerangi api dalam peristiwa kebakaran yang lalu. Ketika tiba di bagian jalan yang menurun ke sisi cekungan kering serta punggung bukit rendah sebelum sampai di bendungan, Diego berhenti.

Jika aku tidak keliru membaca peta tadi, maka yang namanya Puri Nasar itu puncak karang yang terdapat di ujung punggung bukit yang terakhir ini, kata remaja berlubuh langsing itu. Santa Inez Creek terletak langsung di belakangnya.

Mereka meninggalkan sepeda-sepeda mereka di tempat yang tersembunyi dalam semak di tepi jalan, lalu merambah belukar lebat sampai ke tepi arroyo, yaitu cekungan sempit dan dalam itu. Dan tempat mereka saat itu, bendungan tidak nampak. Letaknya di sisi kiri mereka, di balik bukit rendah bersemak lebat yang menutup ujung arroyo.

Anak-anak memandang ke puncak punggung bukit yang terbentang di seberang cekungan. Di ujung kiri, tidak jauh sebelum punggung bukit itu menukik dan berakhir pada bukit rendah, nampak sebuah cadas yang tinggi menjulang.

Pasti itu dia yang kita cari! kata Diego lagi. Tepat pada posisi yang ditunjukkan dalam peta.

Apa namanya sekarang? tanya Pete, sementara mereka merangkak-rangkak turun ke dalam arroyo lalu mendaki sisi bukit di seberang.

Sepanjang pengetahuanku, cadas itu tidak ada namanya, jawab Diego.

Lereng bukit yang tinggi itu terbagi dalam dua bagian. Bagian sebelah bawah sampai dua pertiganya landai, dengan batu-batu besar dan belukar bertaburan. Sedang sepertiga bagian sebelah atas lebih curam dan hampir seluruhnya terdiri dari batu-batu, tanpa ada semak sama sekali. Napas anak-anak sudah tersengal-

sengal ketika mereka akhirnya berdiri di atas cadas raksasa yang merupakan puncak punggung bukit yang panjang itu.

Puri Nasar, ujar Bob. Ia terpesona.

Dari atas cadas besar itu nampak seluruh daerah di sekeliling kecuali bagian sebelah utara, di mana terdapat gunung-gunung yang menjulang. Tapi di depannya nampak bendungan serta sungai kecil di belakangnya, dengan belukar yang hangus di kedua sisinya.

Air sungai sebelah atas bendungan sudah bertambah, kata Diego sambil menunjuk. Waduk sudah penuh, sehingga airnya melimpah sedikit lewat tepi atas bendungan. Kalau masih hujan terus, tidak lama lagi batang sungai di bawah juga akan berair

Bob menunjuk ke bawah, ke arah bukit kecil yang terdapat di bagian kaki bukit yang memanjang. Lihatlah, betapa bukit kecil itu memisahkan arroyo dan sungai kecil serta bendungan, katanya. Jika bukit itu tidak ada, arroyo itu juga akan menjadi sungai pula."

Anak-anak membalikkan tubuh, lain mengamat-amati pemandangan pada sisi yang lain. Di sebelah barat nampak jalan serta arroyo dalam yang memanjang ke arah selatan, menuju ke puing-puing rumah pertanian keluarga Alvaro yang letaknya hampir satu mil dari situ. Tepat di arah selatan terdapat sejumlah bukit memanjang lagi yang memencar. Lalu jauh di belakangnya, nampak kota Rocky Beach dan Samudra Pasifik, yang kelihatan berwarna kelabu gelap pada hari yang mendung itu. Di selatan, di balik punggung bukit memanjang yang tinggi, kelihatan sungai kecil yang bernama Santa Inez Creek, melengkung ke tenggara. Sungai itu tidak kelihatan kering lagi sekarang. Di seberang batang sungai yang datar itü terbentang dataran yang ditumbuhi belukar. Jauh di belakang, sekitar satu mil jauhnya, anak- anak melihat bangunan-bangunan ranch milik Mr. Norris. Jalan yang melintasi tanah pertanian ayah Skinny itu dari selatan menuju ke bendungan, lalu menghilang ke arah utara, masuk ke daerah pegunungan.

(26) TRIO DETEKTIF: MISTERI KUDA TANPA KEPALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang