Just Walk Away | Kuroo X Yachi

Bagian 14

An Haikyuu!! fanfiction

Just Walk Away

Kuroo Tetsurou x Yachi Hitoka
Romance, angst, drama, comedy, friendship.
Warning : idk, but i think i have to warn you. May contain some onions.

Status : on going.

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

.
.
.

Just Walk Away
Bagian 14

"Apa tidak masalah, Kuroo-san?"

Yachi melirik Kuroo dengan wajah penuh rasa bersalah. Sedangkan yang diajak bicara memiringkan kepala, menatap bangunan besar di hadapan mereka lamat-lamat.

Butuh beberapa detik sampai jawaban meluncur dari laki-laki itu. "Tentu saja," katanya tanpa keraguan.

Karena Kuroo bilang begitu, Yachi hanya mengangguk kecil dan melanjutkan langkahnya ke halaman perpustakaan kota Tokyo yang begitu luas.  Kuroo mengikuti saja dengan senang hati di belakangnya.

Awalnya, Yachi tidak sengaja untuk pergi jalan-jalan ke perpustakaan, maksudnya ada banyak tempat rekreasi di Tokyo, tapi di akhir pekan seperti ini, semua tempat pasti penuh sesak. Lagipula, tempat-tempat seperti taman kota dan taman bermain sudah Yachi dan Kuroo khatamkan beberapa tahun lalu. Akan terlalu canggung juga untuk mereka pergi kesana, dengan hubungan yang seperti ini.

"Kau punya kartu anggota, Kuroo-san?" Mata Yachi mengikuti gerak Kuroo yang merogoh sesuatu dari sakunya.

"Ah, aku sering pergi ke perpustakaan saat kuliah. Kau tahu, tidak semua buku bisa dibeli mahasiswa." Ada tawa ringan pecah sesaat setelah kalimat itu. Yachi secara otomatis ikut menaikkan sudut bibir.

Kuroo semasa kuliah memang lebih baik dari semua mahasiswa yang dia kenal.

Atau sebut saja Kuroo adalah mahasiswa terbaik yang dia kenal.

Tidak ada yang sepekerja keras dia dengan otak seencer itu di kampus Yachi, Kuroo adalah kasus istimewa. Dia selalu jadi lebih baik, lebih cerdas, lebih dewasa, dari sejak Yachi terakhir kali melihatnya.

Yachi bersyukur dia tidak pernah diharuskan menjadi saingan Kuroo, pasti sudah kalah telak.

"Kau tidak punya kartu anggota, Yachi-san?"

"Eh, aku punya." Yachi ikut menyodorkan kartu anggotanya untuk didata.

"Ada buku yang ingin kau pinjam hari ini?"

Kepala Yachi menoleh ke arah Kuroo sebentar, laki-laki itu sedang menatapnya dengan mata hitam kelam dan wajah ingin tahu. Buru-buru Yachi membuka catatan yang diambilnya dari tas, dia sudah menulis beberapa judul buku untuk dibawa pulang hari ini.

Pemilihan waktu yang bagus bahwa Kuroo mengajaknya keluar di akhir pekan.

Sesekali, pergi ke perpustakaan dengan seseorang ternyata tidak seburuk itu.

"Sepertinya, aku harus mencari di seluruh perpustakaan untuk mendapatkan ini semua." Gumanan Yachi ternyata didengar oleh Kuroo kala mereka baru saja melewati pintu masuk utama ke dalam surga bahasa tersebut.

Itu dibuktikan dengan tanggapan Kuroo, "Kau mau aku bantu mencarinya?"

Sontak, Yachi menolak dan menyilangkan tangan di depan dadanya. "Ah, tidak perlu Kuroo-san, tunggulah di tempat yang nyaman dan baca buku dulu. Aku akan kembali dengan cepat."