Bagian 17

21 8 9
                                    

An Haikyuu!! fanfiction

Just Walk Away

Kuroo Tetsurou x Yachi Hitoka
Romance, angst, drama, comedy, friendship.
Warning : idk, but i think i have to warn you. May contain some onions.

Status : on going.

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

.
.
.

Just Walk Away
Bagian 17

Kuroo jelas tidak menduga bahwa Yachi akan menangis begitu tersedu-sedu hingga cegukan-cegukan kecil terdengar di antara tarikan napasnya. Mata perempuan mungil itu memerah dan ditutupi kabut transparan.

Ia tersenyum dengan guluman bibirnya sembari memindahkan diri untuk berjongkok di depan Yachi yang duduk dengan wajah ditutupi lengan, menyembunyikan jelitanya yang kini dihujani air mata.

Ah, Yachi memang menahan diri selama ini.

Kuroo mengambil lengan pucat yang ukurannya dua kali lebih kecil dari miliknya sendiri, memberi akses untuk menyaksikan Yachi yang masih kesulitan untuk membiarkan udara masuk ke dadanya.

"Maaf, ya? Apakah sebegitu mengejutkan?" Senyumnya semakin melembut saat kalimat tersebut lolos dari bibirnya. Sekarang mata Kuroo dapat menilik lebih jelas secara langsung ke netra Yachi.

Indah sekali. Cokelat karamel. Entah bagaimana itu mengingatkan Kuroo pada manik-manik berkilauan yang dia lihat di toko perhiasan.

Meskipun dia sebenarnya bergetar, keraguan diri bersarang besar di dalam hatinya bahwa bisa saja Yachi menolak tawaran ini , Kuroo berusaha selama mungkin merekam wajah perempuan yang tidak pernah lagi dia peluk sejak putus.

Kuroo ingin memeluk Yachi sekarang.

Namun, alih-alih ia mengikat tangan mereka berdua dalam genggaman dan membiarkannya jatuh nyaman di pangkuan paha Yachi. Tangannya berusaha mengambil sebanyak mungkin rasa dingin dari milik gadis tersebut.

Tangannya yang lain menghapus sisa-sisa tangis di sudut mata Yachi. Berkali-kali ia menggumamkan, "Maaf, ya. Maafkan aku."

Satu-satunya reaksi Yachi adalah menggeleng. Dan Kuroo dengan sabar menunggu hingga perempuan itu siap melepaskan sepatah kata.

"Tidak, Kuroo-san. Aku minta maaf karena seperti ini."

Kuroo memberi jeda kecil, masih dengan seutas senyum tipis. Dia mengunci padangnya pada milik Yachi, berusaha mencuri perhatian gadis itu agar dapat memberinya jawaban.

Dia benar-benar takut jika sebentar saja matanya lepas dari netra karamel manis yang Kuroo yakin memang lebih berkilau dari seluruh manik-manik di toko perhiasan itu, Yachi mungkin akan menolaknya.

Kedatangannya memang membawa sepupuk harapan dan keberanian yang diada-adakan, tapi dia lupa untuk memasukkan kesiapan akan penolakan dan kecewa di dalam saku.

Kini, ketika saatnya untuk mendengar jawaban, tiba-tiba seluruh percaya dirinya runtuh, dia tidak yakin lagi pantas meminta Yachi untuk mengiyakan.

Butuh setidaknya lebih dari lima menit agar Yachi dapat menghentikan tangisnya. Mereka bertukar pandang dalam diam di lima menit berikutnya.

Dalam waktu yang seakan seluruh peradaban disatukan itu, Kuroo hanya mampu mendengar suara bergantian degup jantung dan jangkrik musim panas.

Tiba-tiba, Yachi bergerak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 21 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Walk Away | Kuroo X YachiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang