Bagian 16

149 25 10
                                    

An Haikyuu!! fanfiction

Just Walk Away

Kuroo Tetsurou x Yachi Hitoka
Romance, angst, drama, comedy, friendship.
Warning : idk, but i think i have to warn you. May contain some onions.

Status : on going.

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

.
.
.

Just Walk Away
Bagian 16

Musim panas hampir berakhir, namun cuaca bahkan masih membuat gerah di saat matahari telah turun sepenuhnya. Kristal cokelat pada mata Yachi melirik Kuroo yang belum berganti pakaian, lalu beralih pada dirinya yang dibalut pajama tidur bermotif jeruk yang ramai.

Gadis itu tidak berani mengucapkan sepatah katapun, bahkan tidak untuk sekadar berdeham. Yachi merasa telah merelakan seluruh stok harga diri dan rasa malunya untuk mengungkapkan apa yang dia pikirkan pada Kuroo siang tadi.

Niatnya untuk kembali ke atas tempat tidur, memutar ulang apa-apa yang terjadi hari ini, lalu menyesali setiap geriknya, harus dikurungkan karena Kuroo tiba-tiba menekan bel apartemen, tanpa aba-aba, dan menyodorkan tawaran berbincang sekali lagi, dengan catatan kali ini tanpa menahan diri.

Namun, itu malah semakin membuat Yachi menahan diri, menarik gadis itu mundur sepuluh langkah lebih banyak dari biasanya, meragukan setiap kata yang mungkin akan keluar dari bibirnya.

Apakah dia mengatakan hal yang salah tadi?

Apakah dia menyinggung Kuroo dan melewati batas kembali?

"Kau membenciku, Yachi-san?"

Sang Pemilik nama menoleh kaget, mendapati laki-laki itu menatapnya lurus dengan sedikit sayu, sedangkan tangan kiri Kuroo menyodorkan eskrim pada Yachi.

"Heh?"

Tentu saja Yachi tidak punya reaksi yang tepat untuk apapun maksud pertanyaan mendadak itu. Dia mengitari seluruh minimarket dengan pandangannya, dua kali dengan kikuk sebelum kembali kepada Kuroo yang sekarang menutup freezer eskrim.

Yang menyebabkan kekacauan berjalan lebih dahulu begitu saja menuju kasir, meninggalkan Yachi dengan kebingungan. Dia masih tidak memproses apapun saat tiba-tiba mereka berdua sudah duduk di bangku depan toko.

Kuroo masih tidak menatapnya, alih-alih sekarang dia menghakimi langit malam yang daripada hitam, itu menjadi keabuan-abuan karena bulan bersinar cukup terang tanpa awan. "Hari ini tidak hujan," celetuknya.

Apakah yang Kuroo maksud dengan berbincang tanpa menahan diri adalah mengungkapkan apapun yang ada di pikiran tanpa menjelaskan maknanya?

"Ano, Kuroo-san..."

"Yachi-san,"

"Ya?"

"Kau tidak membenciku, kan?" Kuroo membeo, hampir terdengar putus asa jika saja tidak diikuti dengan senyum miris tepat setelahnya.

"Tentu saja tidak, Kuroo-san—" gadis itu menarik napas dalam, "... apakah aku terdengar seperti membencimu?"

Kuroo kembali menarik sudut bibirnya kecil, dan Yachi tidak mengartikannya sebagai apapun. Dia tidak berani.

"Boleh aku bertanya lagi?"

Yachi ragu, dia tidak tahu apa yang sebenarnya ingin Kuroo raih di akhir perbincangan mereka. Meski begitu dia mengangguk, menatap eskrim matcha miliknya yang mulai meleleh di gelas plastik kecil yang laki-laki itu minta dari penjaga minimarket.

Just Walk Away | Kuroo X YachiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang