Bagian 3

686 126 16
                                    

An Haikyuu!! fanfiction

Just Walk Away

Kuroo Tetsurou x Yachi Hitoka
Romance, angst, drama, comedy, friendship.
Warning : idk, but i think i have to warn you. May contain some onions.

Status : on going.

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

.
.
.

Just Walk Away
Bagian 3

Matanya berkilauan, bahkan ketika dia menatapnya di siang hari seperti ini, netra itu tetap terlihat lebih cerah dari sinar matahari. Bulu-bulu lembutnya bergoyang serempak saat angin menghempasnya lembut. Kuroo tersenyum tulus, membiarkan lidah basah milik kucing itu menjilati jari-jarinya.

"Kuroo-san, semua barangmu sudah diturunkan." Suara seorang pekerja pengantaran barang memutus interaksinya dengan kucing hitam legam yang sekarang pergi begitu saja.

Mata Kuroo melepasnya dengan tidak rela, lalu menoleh ke arah petugas tadi, kembali menarik bibirnya. "Ah, terima kasih. Maaf merepotkan."

"Tidak, itu sudah tugasku."

"Semoga tempat tinggalmu yang baru nyaman untuk ditempati."

Kuroo tertawa kecil, membalas keramah-tamahannya. Laki-laki berambut hitam legam itu mengantar mobil pengangkut barang sampai hilang dipengelihatan.

Ah, tempat tinggal baru.

Atau... sebenarnya tidak juga.

Ini Tokyo, apa yang baru dari kota ini? Dia lahir disini, menghabisnya masa tumbuhnya disini, bahkan bersekolah hingga kuliah di kota ini!

Sebagian besar hidupnya ada di Tokyo kecuali beberapa tahun terakhir, saat ia memutuskan untuk menerima tawaran menjadi asisten laboratorium di salah satu pusat penelitian luar kota.

Saat ia belum merasa cukup disana, tawaran lain datang. Kali ini, mereka ingin dia untuk mengemasi barangnya dari dorm, membeli tiket pesawat paling awal untuk kembali, lalu membantu di laboratorium universitas sembari melanjutkan belajarnya, menambah pengetahuan dan gelarnya dalam waktu bersamaan.

Awalnya Kuroo menerima tawaran itu tanpa pikir panjang, dia hanya mengatakan ya begitu saja. Dia tidak punya bayangan seperti apakah menjadi asisten laboratorium di universitas? Apakah sama seperti saat ia berkuliah dulu?

Lagipula, alasan ia tidak ragu adalah Tokyo, tempat tinggal orang tuanya ada disini.

Kuroo menatap dus-dus yang bertumpuk di halaman gedung apartemennya. Melihat-lihat barang apa yang bisa ia angkat lebih dulu. Beberapa saat, Laki-laki itu menoleh ke sekitar, dan baru menyadari bahwa lingkungan ini terasa sepi. Semenjak pengangkut barang dan pemilik apartemennya pergi, hanya ada Kuroo disana.

"Ah, mungkin aku harus menelepon Kenma untuk membantu."

***

Mata seorang perempuan berambut pirang berkedip-kedip tidak nyaman. Beberapa mililiter air mata keluar membasahi retina Yachi. Belasan jam dalam sehari, lima hari dalam seminggu, empat minggu dalam sebulan penuh sudah dia berhadapan dengan layar komputer.

Yachi hanya seorang intern, dia tidak ditugaskan berhadapan dengan klien langsung. Gadis itu menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempertajam kemampuannya mengikuti arus industri.

Just Walk Away | Kuroo X YachiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang