Bagian 15

229 38 9
                                    

An Haikyuu!! fanfiction

Just Walk Away

Kuroo Tetsurou x Yachi Hitoka
Romance, angst, drama, comedy, friendship.
Warning : idk, but i think i have to warn you. May contain some onions.

Status : on going.

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

.
.
.

Just Walk Away

Bagian 15

Kuroo membisu. Dia.... tidak tahu harus menjawab bagaimana.

Satu-satunya hal yang bisa laki-laki itu lakukan saat ini adalah menatap netra cokelat Yachi lurus-lurus sembari mendengarkan pesta debaran jantung mereka berdua, atau mungkin itu miliknya seorang?

Sesungguhnya, jika Kuroo boleh berpendapat di momen ini, ia akan menjawab sama saja dengan bagaimana kalimat-kalimat itu dijabarkan di dalam buku.

Kuroo paling takut dengan dirinya sendiri.

Dia takut tak bisa menahan diri, dia takut segala perasaan yang sudah dikendalikkan beberapa tahun terakhir memaksa untuk naik ke permukaan, dia takut bila harapan-harapan semu yang ia pupuk sejak bertemu Yachi di pertandingan voli pada musim semi lalu memberinya dorongan untuk menginginkan gadis ini kembali.

Kuroo takut Yachi tahu dia masih begitu mencintainya.

Karena perasaan ini hanya boleh ditanggung olehnya. Jarak yang diberi Yachi pada hari putus mereka adalah pembatas yang laki-laki itu harus hormati. Dan kesempatan untuk sekali lagi berbincang dengannya, bahkan duduk bersebelahan seakan spasi antara mereka tinggal satu tarikan nafas, tak pernah memvalidasi Kuroo untuk meminta Yachi memberikan hatinya lagi.

Dia telah berkali-kali, dalam hitungan yang sudah dilupakan sendiri, mengingatkan untuk sadar diri.

Kuroo memutus pandangannya dan beralih mengitari segala hal di luar jendela. "Aku takut pada ketidakpastian, Yachi-san," sanggahnya lantang pada pendapat dalam hati.

"Hal-hal yang tidak pasti?" Lawan bicaranya tampak tidak puas dengan jawaban yang dia lontarkan.

"Tidak pasti apa yang aku takuti sampai aku benar-benar dihadapkan." Kuroo menyunggingkan senyum, secara resmi menutup topik obrolan mereka yang mulai terasa canggung.

Saat ia kira segalanya tertata, dan laki-laki berambut hitam tersebut baru akan sibuk mengangkut buku-buku yang mereka pinjam, Yachi tiba-tiba bersuara, "Kau ingin tahu apa yang aku takuti, Kuroo-san?"

Kuroo berkedip, tidak pernah mewanti-wanti bahwa gadis ini akan tetap melanjutkannya. Walau ragu dan tak enak hati, Kuroo kembali duduk, lalu dengan sopan ia bertanya, "Apakah itu, Yachi-san?"

"Diriku sendiri."

Si Lelaki bergeming. Dia merenggangkan pegangan pada tumpukan buku, mengikhlaskan mereka tak lagi bertumpu padanya. Sebagai ganti, Kuroo memegang erat-erat hatinya agar tak melompat keluar dan berlarian. Rasanya, ia tahu kemana ini akan pergi.

Dengan suara yang lebih rendah, diikuti kepala menunduk, rambut pirang Yachi menutup sebagian wajah gadis itu. Dari sudut ini, Kuroo tak bisa melihat bagaimana ekspresi sang gadis saat mengatakan, "Aku takut, Kuroo-san, jika aku, entah bagaimana merasa menjadi yang paling bersedih dan menderita, padahal nyatanya aku adalah pembawa kesedihan untuk orang lain. Aku telah melindungi diri sebaik mungkin, untuk tidak terluka. Namun, bagaimana jika ternyata diriku malah melukai orang lain?"

Just Walk Away | Kuroo X YachiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang