Just Walk Away | Kuroo X Yachi

Bagian 10

An Haikyuu!! fanfiction

Just Walk Away

Kuroo Tetsurou x Yachi Hitoka
Romance, angst, drama, comedy, friendship.
Warning : idk, but i think i have to warn you. May contain some onions.

Status : on going.

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

.
.
.

Just Walk Away
Bagian 10

Yachi melirik sosok Tsukishima yang duduk dengan tenang di kursi pengemudi. Laki-laki itu memakai sweater tipis hijau tua dengan kemeja di dalamnya serta celana jeans nyaman. Dia terlihat sangat cocok mengenakan apapun.

Sedangkan Yachi mengenakan gaun putih selutut berendanya, dengan sepatu kets yang senada. Menyesuaikan diri dengan cuaca.

"Yachi-san, mau pergi ke tempat pertama segera?"

Tsukishima menoleh, menabrakkan matanya dengan milik Yachi yang lebih dulu mencuri pandang. Mereka berdua lantas sama-sama tersenyum kecil.

"Ya."

Akhirnya, hari yang sudah diatur tiba. Tsuki benar-benar datang sendiri mengemudi dari Sendai. Dia saja sampai terperangah melihatnya tadi.

Yachi tidak membayangkan tentang apapun soal hari ini. Dia hanya mempersiapkan jawabannya matang-matang, menyusun katanya sedemikian rupa agar dia tak gugup nanti, menebak kemungkinan reaksi Tsukishima dan bagaimana dia akan menghadapinya.

"Ngomong-ngomong, Tsukishima-kun, kita akan kemana?"

"Umm, museum."

Yachi tidak menduga jawaban itu, jadi dia tak beraksi beberapa saat.

"Kau tidak suka? Kita bisa menggantinya ke tempat yang kau suka."

"Ah, tidak. Tidak apa-apa. Aku hanya terkejut. Kau sangat menyukai dinosaurus ya?"

Mata Yachi menyipit karena geli. Senyumnya ditarik lebar, sedangkan Tsukishima hanya mengguman kecil, kembali pada jalanan.

"Ya..."

***

Kuroo menundukkan kepalanya penuh penyesalan. Laki-laki tersebut menatap perempuan berambut panjang itu dengan tak enak hati.

"Tidak apa-apa, Kuroo-san. Aku sudah senang kau mau datang kemari." Perempuan seusia Kuroo itu tersenyum tulus, melipatkan kedua tangannya di atas kaki dengan elegan.

Dia terlihat berkilauan di antara pengunjung ramai kafe ini, Kuroo saja tidak percaya bahwa dirinya yang akan Kenma kenalkan sebagai pasangan kencan butanya.

"Jadi, apakah dia semembekas itu?"

"Eh?" Kuroo kebingungan dengan pertanyaan barusan. Diingatkan sekali lagi, Kuroo hanya pintar dalam matematika dan sains. Memahami pertanyaan perempuan tidak ada di bidang kuliahnya.

"Ya... Kau bilang belum ingin memulai hubungan baru... Tepat setelah datang kemari tadi." Lawan bicaranya tersenyum santai, tipikal wanita bisnis yang bisa mencairkan suasana.

Kuroo menarik sudut bibirnya. "Aku sudah minta maaf."

"Aku juga sudah bilang tidak masalah. Karena itu... Agar tidak canggung, ceritakan juga tentang mantan pacarmu ini."