Just Walk Away | Kuroo X Yachi

Bagian 13

An Haikyuu!! fanfiction

Just Walk Away

Kuroo Tetsurou x Yachi Hitoka
Romance, angst, drama, comedy, friendship.
Warning : idk, but i think i have to warn you. May contain some onions.

Status : on going.

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

.
.
.

Just Walk Away
Bagian 13

Tidak ada yang tahu apa sebenarnya yang Kuroo pikiran saat ajakan itu lolos dengan ringan dari bibirnya. Bahkan ketika dia sendiri sudah berdiri selama hampir lima menit di depan pintu apartemen sang gadis matahari. Menghela napas ratusan kali, sampai-sampai paru-parunya pun bosan, Kuroo hanya yakin dia pasti sudah kehilangan akal sehatnya.

Untuk apa hidup seperempat abad jika membuat keputusan seperti itu saja tidak dipikir ulang?

Bibir bawah digigit kecil, dahi berkerut, jemari ragu untuk mengetuk. Masih ada satu periode teh mendidih sampai jam janji mereka datang.

Dan Kuroo, belum juga mengumpulkan pikirannya dengan benar.

Yachi tidak menolak tawarannya hari itu dan hanya mengangguk kecil, memberi tanda bahwa akhir pekannya akan disisihkan untuk Kuroo.

Klak

Kuroo berjengit karena terkejut. Dia menatap kosong ke arah pintu apartemen Yachi yang terbuka. Perempuan itu keluar dari sana sama bingungnya, tampak tidak mengira jika laki-laki di hadapannya ini akan menunggu.

"Kuroo-san, apa aku membuatmu menunggu lama?"

Dia menggeleng. Kuroo saja yang selesai terlalu awal. Saking gugupnya dia bangun begitu pagi, mengolah otak pintarnya untuk memutuskan apa yang akan dia lakukan hari ini bersama Yachi. Bahkan, sempat tenggelam dalam lamunan saat menyantap sarapan. Kuroo dikacaukan.

"Ah, syukurlah."

Yachi tidak terdengar patah-patah atau gugup. Walau perempuan mungil itu masih sering menunduk, Kuroo bisa merasakan bahwa hanya dia satu-satunya yang belum tegak sekarang.

Mata si kucing hitam mengamati sesaat, menyadari bahwa teman (ehm) jalan-jalannya hari ini terbalut baju terusan berwarna kuning pastel yang dihias renda kecil pada leher dan ujung bawahnya serta motif kotak-kotak di beberapa bagian. Dia mengenakan sebuah jeans biru pudar dengan sepatu kets nyaman.

Kuroo bergetar sesaat. Sejak dulu mereka selalu pergi dengan berjalan kaki kemana pun, membuat Kuroo tak pernah melihat Yachi memakai sepatu hak tinggi karena akan menyiksa.

Seandainya saja dia mengendarai mobil seperti Tsukishima, Yachi mungkin tidak perlu begitu kerepotan.

Eh?

Kuroo ingin memukul dirinya sendiri karena baru saja membandingkan. Ini tidak seperti Kuroo yang biasa. Laki-laki itu tak pernah sekalipun menyalahkan apa yang dia punya dan tidak. Lagipula, alasan dia tak membeli mobil karena belum merasa butuh. Omong kosong dengan Tsuki kemarin tidak lebih dari basa-basi.