Saat keluar dari ruangan Yoongi hyung, aku harus melewati taman yang berada di tengah Villa untuk sampai di kamar tujuan.
Pintu dengan ukiran jaman dulu serta curtain putih semakin membuat Villa ini tampak special. "Kenapa kau kesini?" tanya Jimin.
"Yoongi hyung bilang kau memberiku hadiah." Jimin mengangguk.
"Aku menitipkannya kepada Seri."
"Ah. Baiklah kalau begitu. Dimana Seri sekarang ? Apa dia bersama dengan Jinnie?" tanyaku kepda Jimin yang sedang menghabiskan waktu dengan kekasihnya.
"Apakah aku belum bilang? Jinnie sedang bersama Nanjoon karna Seri membutuhkan istirahat.
"Huh? Apakah dia sakit?"
Jimin menggeleng, "sepertinya hanya kelelahan saja."
"Lalu, dimana dia sekarang?" Jimin menunjuk satu kamar dipaling belakang. Kamar yang biasa aku pakai saat sedang berada disini.
Aku bergegas ke kamar belakang. Bukannya tadi sebelum berangkat dia masih baik-baik saja? Sepertinya dia menahan diri. Ck!
Setiap kamar disini mempunyai pintu dan curtain yang sama. Bahkan ada beberapa yang mempunyai interior sama. Kamar ini sangat mirip dengan kamar yang di gunakan oleh Jimin hyung.
Aku tidak melihat Seri di ranjang, mataku menyapu ruangan itu dan mencari sosoknya. Seri berdiri di ujung ruangan, tubuhnya terbalut kain bewarna hitam yang memiliki bentuk pita yang besar di depan seakan dia adalah sebuh had— sial!!
Aku tersadar apa maksud "hadiah" dari Jimin hyung saat melihat kain berpita yang membungkus bagian atas Seri.
Aku mendekatinya dan melihat dengan sesama bagaimana kain itu membungkus tubuh Seri. Sangat rapi. Tapi ternyata, hanya kain itu saya yang membalut tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MAFIA! (revision)
FanfictionTerdengar suara jeritan di sebuah gedung kosong yang jauh dari jalanan. Jeritan itu keluar dari mulut seorang pria yang sedang di ikat kedua tangan dan kakinya di kursi kayu. "Tolong, ampuni saya. Beri saya waktu satu bulan lagi untuk melunasinya."...