Part 21

1.7K 126 4
                                    

Aku segera pergi saat pengawal Choi memberitahu keberadaan Seri. Aku cukup mencari tau siapa yang menjadi penopang perusahaan ayah Seri.

Jung Hoseok. Satu nama yang aku tidak pernah dengar, dan ternyata dia adalah salah satu keponakan iblis itu. Aku tidak akan mengampuninya.

Lokasi yang cukup jauh dari keramaian, dan sangat jauh di ujung. Disanalah letak keberadaan Seri. Menurut pengawal Choi, mobil itu berhenti sudah sangat lama.

Banyak penjagaan di dalam sana. Aku menyuruh beberapa orang untuk membuka jalan agak aku bisa masuk dengan leluasa ke dalam untuk mencari Seri.

Apakah benar disini tempat Seri dibawa? Aku tidak melihatnya, susah sekali mencari di kerumanan orang yang sedang mabuk dan wanita yang menari dengan suara musik yang sangat keras.

Saat aku masih mencarinya, ada beberapa jalang yang menarik tanganku dan mengajakku bercumbu. Tempat apa ini sebenarnya? Sialan, aku menepis tangannya dan mendorongnya.

"Tidaak!!! tolongg—hiksss." Aku mendengar samar suara teriakan, Seri!!!!

Bruuk

Aku langsung menghantam wajah pria yang sedang mencium paksa Seri. Tidak satu tapi tiga pria disana yang sedang menyentuh Seri dengan paksa.

Tidak takut melihat temannya ambruk, mereka berdua masih saja memaksa Seri untuk melumat penis sialannya. Mataku semakin panas setelah melihat seksama keadaan Seri.

Baju yang sudah sobek, tangan yang di ikat di ranjang, badan babak belur dan bibirnya mengeluarkan darah. Para bajingan inii!!! Beraninya menyentuh Seri.


Dor!! Dor!! Dor!!

Mereka bermain-main dengan kesabaranku. Kepala adalah pilihan yang tepat untuk menanamkan satu peluruj.

 Kepala adalah pilihan yang tepat untuk menanamkan satu peluruj

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kyaaaaa.... hikss hikss.." Seri histeris saat mendengar suara tembakan.

Aku menghampirinya dan melepas ikatannya. Dia memelukku dengan badan yang luar biasa bergetar. "J—hiksss." Dia menangis histeris.

"Sudah, aku sudah disini. Maaf aku terlambat sayang." Aku mengusap kepalanya dan mencium pucuk rambutnya.

"Tolong bawa aku keluar Jung!" Aku mengangguk dan memberikan jaketku untuk menutupi tubuhnya. Aku menggendongnya menuju mobil.

Orang-orang yang berada di depan tidak ada yang tau ada suara tembakan karna lagu yang bisa merusak gendang telinga. Terlebih juga mereka dibuai oleh narkoba dan minuman yang membuat mereka tidak sadar.

MY MAFIA! (revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang