If you read this page, make sure you all have a strong mentality ^^____________________________________
▪︎SICK▪︎
Cairan merah mulai kembali mengalir deras dari hidung Jeno, membuat sang empu mau tak mau dengan mata yang masih menahan kantuk ia berbiri diwastafel dapur dan membiarkan darah mimisannya keluar sendiri disana.
Jam pun masih menunjukkan pukul dua dini hari, Jeno tak kuasa menahan kantuknya karena ia baru saja pulang bekerja paruh waktu tadi, lalu tanpa diundang, mimisannya kembali datang sampai membuat kepalanya terasa pening.
"Kayaknya lebih enak gue mati aja gak sih, Chan? Daripada nanggung sakitnya kek gini" Celetuk Jeno pada ponsel yang terhubung oleh salah satu temannya yang bernama Haechan.
"Lah? Gue sih gak larang kalo lo mau mati," sahut Haechan santai diselingi oleh kekehannya
Jeno terkekeh disela membilas darah mimisannya yang ada diwastafel "Awas aja kalo lo nangis paling kenceng dipemakaman gue, Chan." Desis Jeno bergurau, membuat Haechan juga ikut tertawa kecil
"Gimana? Udah selesai mimisan lo?"
Jeno mengangguk "Udah sih, tinggal pusingnya doang nih yang belom ilang" Sahut Jeno, lalu melangkahkan kaki mendekat kearah tas yang ia taruh meja makan untuk mengambil obat-obatannya.
"Lo udah makan kan? Dah la itu tinggal minum obat lo, kesian gue," ejek Haechan
"Eh, Chan," panggil Jeno yang sepertinya menyadari sesuatu
"Oi?"
"Dua hari lalu gue ketemu cewek gitu, tampangnya bad bitches banget kan, tapi pas kemaren gue masuk rumah sakit, itu dia yang nolongin gue, Chan." Jeno mulai bercerita sembari meminum beberapa pil obatnya
"Jalang gak sih? Jangan mau dah, Jen, gue dah pernah soalnya pacaran sama ja—"
"Kagak bego, dia tuh beda. Bahkan dia minta maaf sama gue pas dirumah sakit, dia bilang maafin gue ya waktu itu kasar sama lo, kalo aja gue tau lo punya kanker pasti gue bersikap baik sama lo, gitu anjir" Ujar Jeno sedikit dengan nada berlebihan, mengundang helaan nafas dari sebrang sana
Haechan terdiam, sementara itu Jeno menegak dua pil terakhir obatnya dan langsung meminum beberapa teguk air putih, setelah itu ia kembali membereskan obat-obatannya masuk kedalam tas kuliahnya lagi.
Jeno melirik persentase baterai pada ponselnya, ternyata tinggal lima persen, tak menunggu lama ia beranjak menuju kasur untuk men-charger ponselnya agar bisa lebih lama terhubung dengan Haechan.
"Chan?" Panggil Jeno memastikan kalau Haechan masih didalam panggilannya
"Bentar, gue sambil makan"
Jeno mengangguk kecil, ia memilih untuk mengganti pakaiannya dengan baju yang lebih bersih dan nyaman ia pakai, kemudian menyempatkan diri untuk mencuci muka serta menggosok giginya sebentar didalam kamar mandi, membiarkan Haechan yang juga sedang makan.
Beberapa menit telah selesai, Jeno kembali ketempat tidurnya dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut hingga sebatas perut saja, lalu ia melanjutkan mengobrol dengan Haechan sampai pagi menjelang karena besok ia hanya ada jam pelajaran disiang hari.
"Terus dia bilang apalagi sama lo? by the way namanya siapa? Kali aja gue tau dia anak dari kampus mana" Celetuk Haechan bertanya
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK [stay by my side] + Lee Jeno
FanfictionLelaki yang terkenal si pembawa sial, keberadaanya tidak pernah dianggap dan hidup dengan tubuh yang mempunyai penyakit. Bagaimana jika lekaki itu dipertemukan oleh seseorang yang peduli padanya? Perlahan-lahan mengubah pola kehidupan lelaki itu dan...