Dendam Doyoung

463 43 6
                                    


If you read this page, make sure you all have a strong mentality ^^

____________________________________

▪︎SICK▪︎




Jaera melepas pelukannya dari Jeno, menangkup wajah sembab lelaki itu dan dihapusnya jejak air mata yang membasahi pipi sang empu. Jaera mengangguk-angguk saat Jeno menatapnya, seolah tau bahwa lelaki itu sedang merindukan sang Ibu yang sudah berada disisi Tuhan.

"Gapapa, Jen... Gue tau ini berat buat lo. Tapi percaya sama gue, semua rasa rindu lo sama nyokap lo, diatas sana nyokap lo lah yang paling rindu pelukan anak nya." Ucap Jaera pelan dan tenang, walau sorot matanya tidak mengatakan demikian, tetapi sebisa mungkin ia harus menjadi kuat dihadapan Jeno yang rapuh.

Jeno menggeleng pelan "G-gue kangen Mama... Tuhan belom mengabulkan doa gue, Ra. Gue pengen peluk Mama..." Sahut Jeno susah payah, tenggorokannya kering sehingga suaranya mengicil dan serak.

"Iya, Jen, gue tau. Kalo gitu gue janji sama lo, kapanpun lo kangen sama nyokap lo, gue bakal anter lo ke makan beliau, mau?" Tanya Jaera memastikan, kemudian tak lama Jeno pun mengangguk dengan ragu.

Jaera tersenyum kecil "Bagus. Kalo gitu... sekarang jangan nangis lagi ya? Lo istirahat aja sekarang, karena kata dokter lo udah boleh pulang nanti malem," Jaera tersenyum manis untuk Jeno

"Makasih, Ra."

***

Pagi ini Jeno sudah siap untuk pergi ke kampus. Hari ini juga ia harus  mengejar materi yang sempat ia lewatkan karena sudah terhitung empat hari ia tidak mengikuti pelajaran di kampusnya. Setelah merasa rapi dan memastikan tidak ada buku-buku yang tertinggal, ia beranjak keluar dari unit kamarnya menuju kampus.

Lelaki itu berjalan kaki menuju halte bus yang letak nya tidak jauh dari tempat tinggal lelaki berhidung mancung itu. Sembari menunggu bus, Jeno menyetel musik dan mendengarkannya melalui earphone. Tak lama, bus kota berhenti tak jauh dari hadapan Jeno, lalu ia pun segera melangkah masuk kedalam bus dan duduk didekat jendela untuk menikmati jalan raya dipagi hari.

Bus berhenti pada halte berikutnya, dari pintu masuk bus Jeno melihat seorang ibu hamil yang berdiri tak jauh dari nya. Jeno mengedarkan pandangan keseluruh dalam bus, tidak ada tempat duduk yang tersisa, dan orang lain pun tidak ada yang memberi duduk Ibu hamil itu.

Hatinya pun tergerak untuk membantu, Jeno berdiri dan memanggil Ibu hamil itu untuk memberinya tempat duduk "Bu, duduk disini aja," ucap Jeno halus

"Eh, ya ampun nak, makasih ya" Ibu hamil itu berterima kasih pada Jeno, kemudian duduk dikursi bus dengan susah payah.

Jeno tersenyum manis "Gapapa, Bu. Lagian saya juga udah deket kok, kasian juga dede yang didalem perut Ibu. Ibu jadi capek kalo terus berdiri," Ujar Jeno yang tetap memperlihatkan senyuman tulusnya.

"Makasih ya nak, kamu baik sekali..." Puji Ibu hamil itu, membuat Jeno tersenyum malu-malu.

Bus pun kembali berjalan, Jeno pun masih setia berdiri disamping kursi yang Ibu hamil itu duduki sembari mendengar lagu dari ponsel yang tersambung pada earphone nya.

Jeno melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Merasa masih banyak waktu untuk sampai di kampus, Jeno mencoba untuk menghilangkan bosannya dengan bersenandung kecil.

"Nak," panggil Ibu hamil tadi

Merasa panggilannya tidak direspon oleh Jeno, Ibu hamil itu perlahan menepuk pelan pergelangan tangan Jeno. Jeno yang tengah asik bersenandung pun langsung menarik satu earphone nya dan menunduk menatap Ibu hamil tadi.

SICK [stay by my side] + Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang