Kedamain hidup seorang Jeno

376 40 1
                                    

If you read this page, make sure you all vote first or vote at the end of the chapter^^
____________________________________

▪︎SICK▪︎


Doyoung terdiam kaku dengan jawaban Jaera. Ada betulnya juga jika wanita itu memang lebih memilih menjadi sahabat Jaehyun. Jika nantinya diantara Jaera dan Jaehyun sedang bermasalah, keduanya akan menganggap itu biasa dalam kata persahabatan, tapi jika dalam kata menjadi seorang kekasih dari kekasih, Doyoung rasa ceritanya akan menjadi lebih rumit.

Kali ini Doyoung setuju oleh Jaera. Tetapi Jaera juga salah karena telah menjadi kekasih antar sepupu. Jika saja Yoona mengetahui fakta bahwa Jaera adalah pacar dari Jaemin, Doyoung yakin seratus persen bahwa Jaera akan dimarahi habis-habisan.



"Jadi sekarang? Lo mau mutusin Jaemin terus nyoba ambil hati Jaehyun atau..." Doyoung sengaja menggantungkan perkataannya, membuat Jaera menatapnya penasaran.

Tiba-tiba Jaera menggeleng "Gue tetep mau putusin Jaemin, tapi gue gak mau ambil hati Jaehyun. Takutnya, disaat dalam fase pengambilan hati Jaehyun, ada salah satu orang yang kapan aja bisa bikin gue merasa bersalah." ia menatap Doyoung penuh selidik

"Hah? Maksud lo?" Doyoung memiringkan kepalanya sembari memutar otak dengan jawaban Jaera yang membingungkan.

"Lo kenal Jeno kan, Kak? Dia satu fakultas sama lo, gak mungkin lo gak kenal." Ujar Jaera dengan raut wajah dingin dan tatapan penuh selidik.

"Kenal lah, siapa coba yang gak kenal sama anak beasiswa dan bisa ngalahin kepinteran gue selain Jeno," balasnya sesantai mungkin, lalu tertawa hampa seolah membuang kecanggungan.

"Ternyata lo bermuka dua ya kalo diliat-liat. Di kampus lo selalu bully Jeno karna udah rebut kedudukan lo sebagai mahasiswa terpinter, dan dirumah lo pura-pura gak terjadi apapun padalah orang yang lo celakain itu masuk rumah sakit!" Bentak Jaera tiba-tiba. Bahkan nada suara sudah menaik saat berbicara tadi.



Jantung Doyoung seakan mau loncat dari tempatnya. Dadanya berpacu tiga kali lipat lebih cepat sekarang ketika Jaera mengetahui fakta dimana dirinya selalu menyudutkan Jeno jika saja lelaki itu menampakkan batang hidungnya dikampus.

Dari mana Jaera tau? Itulah yang sedari tadi Doyoung pertanyakan didalam hatinya. Apakah ada seseorang yang memberitahu Jaera? Atau diantara Mark dan Hyunjin adalah pengkhianat? Sungguh, demi Tuhan, jantung berpacu sangat cepat sekarang. Doyoung terus berusaha tampak sesantai mungkin dihadapan Jaera.


"Kenapa diem? Jangan-jangan bener ya apa yang gue bilang?" Jaera mengulangi perkataannya karena sedari tadi Doyoung diam tidak berkutik.

Tubuhnya bergeming, lalu memasang wajah senatural mungkin "Lo salah, Ra. Gue gak pernah bully Jeno, orang gue sama Jeno aja pernah belajar bareng di—"

"Stop, Kak! Lo bohong sama gue! Lo gak bisa ngeles lagi sekarang. Semua yang lo lakuin ke Jeno itu kesalahan besar!" Bentak Jaera dengan nafas memburu, lalu beranjak berdiri menghadapi Doyoung dihadapannya.

Doyoung mengusap wajahnya frustasi sembari sesekali menghembuskan nafas gusar "Ra, gue cuma mau kasih yang terbaik buat lo... Gue juga tau kalo lo deket sama Jeno semenjak lo les kan? Gue tuh cuma kasih peringatan ke Jeno supaya gak ngelewatin batasan dia. Apa? Gue salah lagi?" Elak nya membela diri

"Iya lah lo salah! Kasih yang terbaik buat gue tapi kasih ke Jeno juga yang terburuk! Demi Tuhan, apa lo gak tega liat dia yang punya penyakit bawaan dari keluarganya, huh? Lo tuh gila tau gak?!" Jaera menunjuk wajah Doyoung dengan sorot mata penuh kemarahan.



SICK [stay by my side] + Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang