Pemakaman

546 38 4
                                    

If you read this page, make sure you all have a strong mentality ^^

____________________________________

▪︎SICK▪︎




Jaehyun terbangun saat telinganya samar-samar mendengar pintu apartement dibuka oleh seseorang menggunakan pin. Ia mencoba bangun dan terduduk dari tidurnya sebelum beranjak keluar kamar, melihat jam dinding lebih dulu karena pukul masih menunjukkan jam dua dini hari. Siapa yang datang malam-malam seperti ini?

Jaehyun keluar dari kamar, melihat sekeliling apartemetnya dan tidak menemukan siapapun. Memilih mengabaikan, Jaehyun pergi ke dapur untuk mengambil air, namun tiba-tiba perhatiannya teralihkan oleh pintu kamar tamu disamping kamarnya terbuka dengan kondisi lampu menyala.



"Siapa?" Ucap Jaehyun didepan pintu kamar tamu yang terbuka. Menatap horor kamar tamu itu sembari memutar otak kembali. Serasanya pintu kamar tamu itu dikunci dan kuncinya disimpan baik-baik olehnya, tetapi kenapa bisa terbuka?

"Wah, kalo pencuri bahaya nih," gumam Jaehyun yang seketika raut wajahnya sudah tidak menahan kantuk lagi. Ia segera mencari benda keras untuk berjaga-jaga jika saja orang itu adalah pencuri.

"Keluar lo!" Seru Jaehyun sesaat sudah menggenggam tongkat golf ditangannya.

"Ck, bacot lo!" Suara gerutuan dari dalam kamar tamu membuat Jaehyun menurunkan tongkat golf nya. Membuka lebih lebar pintu kamar itu agar menampakkan lebih jelas siapa sebenarnya orang itu. Suara itu terdengar familiar ditelinga Jaehyun.

Jaehyun membelakkan mata nya sempurna "Jaera? Kok lo diapart gue sih? Malem-malem lagi" Ujar Jaehyun begitu heboh. Ia langsung menyimpan tongkat golfnya diatas kasur, mendekati Jaera yang sibuk memasukkan beberapa pakaiannya kedalam lemari.

"Ra, itu baju lo ya? Kok banyak banget? Sampe bawa-bawa koper segala lagi," tanya Jaehyun penasaran.

"Gue kabur dulu dari rumah. Bosen, muak, males, kesel, jijik. Banyak lah!" Sahutnya dengan asal. Tidak peduli bahwa Jaehyun tidak mengerti nantinya, ia hanya sibuk merapihkan pakaiannya masuk kedalam lemari.



Jaehyun merebahkan tubuhnya diatas kasur, memperhatikan Jaera yang masih memasukkan baju-bajunya kedalam lemari. Menunggu wanita itu selesai sebelum nantinya mempertanyakan kejelasan lebih pasti kenapa wanita itu kabur dari rumah.

Beberapa waktu berlalu, Jaehyun terlihat sangat menahan kantuknya susah payah. Sepertinya Jaera sengaja mengulur waktu agar tidak dipertanyakan oleh sang empu. Buktinya sekarang, Jaera masuk kedalam kamar mandi sejak satu jam yang lalu tanpa mengatakan sepatah kata pada Jaehyun.

Jaehyun yang merasa bosan pun akhirnya memilih untuk tidur sembari menunggu. Ia masih sangat lelah karena baru saja menyelesaikan beberapa tugas deadline nya. Selang tigapuluh menit berlalu, pintu kamar mandi terbuka sedikit demi sedikit, menampakkan Jaera yang tengah mengintip memastikan Jaehyun sudah pergi. Jaera keluar, berjalan penuh hati-hati mendekat kearah kasur. Ia perlahan mengangkat tangan Jaehyun, memindahkan posisi Jaehyun agar tertidur dengan posisi yang benar.



"Maafin gue, Jae." Jaera merebahkan tubuhnya disamping Jaehyun, menggunakan lengan atas lelaki itu sebagai bantalan kepalanya kemudian memeluk Jaehyun dari samping.

"Gue... gue butuh lo,"


***



Jaehyun menerjapkan mata nya beberapa kali saat cahaya matahari pagi menelusup tirai jendela kamar. Tangan kanannya serasa berat, Jaehyun segera menoleh, ternyata terdapat Jaera sedang terlelap dengan tangan yang melingkari dadanya.

SICK [stay by my side] + Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang