Bel tanda pulang sekolah berbunyi nyaring, Pak Anton yang tengah memeriksa tugas itu langsung menutup pertemuan kali ini. Para siswa bersiap meninggalkan kelas dan beranjak untuk melanjutkan cerita mereka di luar sekolah. Ada yang pulang ke rumah, ke tempat karaoke, ke rumah makan, ke rumah temen atau ke rumah mantan mungkin ada.
Fenly melirik Ricky dan Salsha bergantian, dia kebingungan karena sejak tadi dua manusia itu bahkan tak saling sapa.
"Lo berdua nanti kerja kelompok?"
"Gak."
Ucap Ricky dan Salsha hampir bersamaan, Salsha langsung melirik punggung Ricky sebentar."Lo berdua nanti senggang gak?"
"Gue sibuk." Jawab Ricky cepat, seraya tangannya sibuk memasukkan buku ke dalam tasnya.
"Gue ada urusan."
Timpal Salsha sembari melakukan hal yang sama seperti Ricky.Fenly mengerutkan keningnya, "Lo berdua kenapa sih?"
Ricky berdiri begitu selesai merapikan perlengkapan sekolahnya ke dalam tas, tanpa menjawab pertanyaan Fenly.
"Lang, mau sekarang?"
Ucap Ricky, menoleh pada Gilang yang tengah menunggu Fajri memasukan beberapa buku ke dalam tasnya."Tadi katanya gak kerja kelompok, gimana sih?" Ucap Fenly.
"Ayo bro, gue semangat nih mau kerja kelompok sama lo!" Ucap Gilang beranjak dengan semangat.
Fajri mendelik pada Gilang, "Lo kan nebeng ke gue, mau pergi kemana?"
"Ah gampang, bisa naik bus atau taksi." Ucap Gilang seraya melangkah keluar dari barisan meja.
"Ayo Rick, abis ini kita ngopi di cafe paman gue. Gue traktir!" Ajak Gilang.
Ricky mengangguk, lantas berjalan mengikuti Gilang.
"So asik lo, Lang." Celetuk Fajri pada Gilang yang sudah berjalan keluar dari kelas.
Fenly menghela nafas, "Gue satu kelompok sama lo.." Ucapnya seraya melirik Fajri.
Sementara Fajri pura-pura tidak mendengarnya, dia justru memasangkan headset di telinga.
Salsha melirik Fajri keheranan, "Ji, lo gak denger Fenly ngomong sama lo?"
Fajri menoleh pada Salsha.
"Gue gak denger." Ucapnya datar, lantas menggendong tas nya.
Fenly ikut beranjak, bersiap mengikuti Fajri.
"Fen, lo pulang sama siapa?" Tanya Salsha.
"Sama dia." Ucap Fenly sembari mengangkat dagunya ke arah Fajri.
Fajri yang tak peduli itu langsung berjalan keluar dari kelas.
"Fajri.."
Fenly ikut mengekor di belakangnya.Fajri mengencangkan volume musik, dan berjalan lebih cepat. Fenly terus mengikuti Fajri, sampai tiba turun dari tangga habislah kesabarannya.
"Lo denger gue dulu." Ucap Fenly, tangannya berayun menghentikan langkah Fajri dengan menarik lengannya.
Fajri memejamkan mata malas, kemudian berbalik.
"Apa?"
"Kita satu kelompok, mau ke perpustakaan kapan?" Fenly menarik headset dari telinga Fajri.
"Penelitian itu butuh waktu lama, jadi harus direncanain dari sekarang." Tutur Fenly.
"Gue ngikut." Jawab Fajri simpel.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERBUNUH SEPI (END) || UN1TY
FanficSetidaknya satu detik dalam hidup manusia pasti bertemu dengan kesendirian. Penantian menjadi hal yang wajar dalam kehidupan, dan kehilangan menjadi sebuah bumbu dalam pertemuan. Fenly, lelaki yang menganggap kesendirian adalah teman dan penantian...