Enambelas

2.1K 241 17
                                    

"Anakkk beoooo bangun oy!! Berat ini perut ayah!"

"Eunghh..ayah berisik Hiro masih ngantuk."

"Yaiya...jangan di perut ayah juga dong! Nanti roti sobek ayah gepeng heh!"

Bukannya berpindah ke kasur, Hiro malah semakin mengeratkan pelukannya pada leher Haruto.

"Ya Allah..kalau bukan anak udah gw banting loe."

Hiro tidak menjawab. Dia nyaman banget tidur di atas perut ayahnya.

Soalnya udah kebiasaan dari kecil. Akhir-akhir ini waktu Hiro mau masuk SD dia tidur sendiri.

Jadi dia lagi kangen-kangenan sama kasur dia yang lama.

"Katanya Hiri mih idih gidi. Mana? Masih aja tidur di perut ayah. Mau ayah mati ya? Kamu tuh bongsor gustiii nu agung!"

"Ayah berisik aaahhh!!"

Aha! Haruto punya ideeee....Hehehe.

"Hir...ooh...ay..aaahhh..g...ak biss...ssaahh..Naff..aasshh..."

Hiro seketika terbangun dari tidur nya dan berpindah duduk di samping kiri Haruto.

"Ayah! Ayah! Nie ayah nie!!! Jangan matiiii huwaaa ayahhh maafin hiroooo...ayah banguuunnnn!!!"

Hiro menangis dan mengguncang-guncangkan tubuh Haruto.

Haruto yang akting nya berhasil malah makin menjadi-jadi.

Dia pura-pura sesak nafas dan memejamkan mata nya.

"Ayahh maafff!!! Bangun ayah bangunn huwaaaa!! BUNDA AYAH MATI!!!"

Haruto melotot buset cocot anaknya. Mati ceunah? Amit-amit ya Allah.. Haruto belum bikin adik buat Hiro!

Jeongwoo yang sedang memasak mendengar teriakan nyaring sang anak lantas bergegas menghampiri sang anak di dalam kamarnya.

"Kenapa? Kenapa?"

"Ayah matii bundaaaa... hiks..hiks..gara-gara hiks.. Hiro tidurin perutnya. Giamana dong bunda? Hiks.."

Bisa Jeongwoo lihat Haruto yang tengah menahan tawa nya agar tidak meledak.

Seketika wajah panik nya berubah menjadi flat. Namun tak lama, dia tersenyum sangat manis kepada sang anak.

"Bunda masak lagi ya sayang? Bangunin aja ayah nya. Guncang-guncang aja. Nanti juga bangun."

"Kalau gak bangun? Hiks.."

"Siram pake air panas."

Haruto agak panik sih, soalnya Hiro tuh nurut banget sama Jeongwoo anaknya.

Lalu Jeongwoo kembali ke dapur untuk melanjutkan acara masak-memasak nya.

Bikin panik aja! Haruto sama Hiro kalau lagi barengan ada dirumah tuh bikin Jeongwoo aral.

Sampe-sampe darah Jeongwoo rasanya kayak ngegolak saking nafsunya.

Hiro menuruti perkataan sang bunda untuk mengguncang-guncangkan badan Haruto.

"Aduh-aduh udah oy! Kekocok semua ini daleman badan."

"Ayah?"

Hiro yang masih polos nan lugu pun berbahagia melihat ayah nya membuka mata dan berbicara padanya.

Dia langsung memeluk Haruto dengan erat. Sekarang posisinya Hiro ada dikiri Haruto sambil memeluk Haruto seperti memeluk guling.

"Hahaha kenapa loe anak beo? Ayah gapapa kali."

Suami dan IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang