Di Minggu pagi yang cerah ini Jeongwoo bangun lebih dulu tepatnya jam 07.02 WIB.
Sehabis sholat subuh tadi, Haruto molor lagi.
Dan lihatlah pemandangan yang Jeongwoo jumpai setelah selesai mandi.
Anak dan suaminya tengah terlelap dengan pose yang sama. Sama-sama mangap pulak.
Bener-bener deh. Udah muka kembar,tingkah kembar, masa pose tidur pun harus sama gitu?
Berasa gak nyumbang apa-apa buat nyiptain Hiro deh jeongwoo.
Haruto semua? Gak adil banget.
"Masa semuanya punya Haruto sih? Muka, sama tingkah? Hiro gak sayang bunda apa gimana kamu nak?"
Haaaahhh...daripada Jeongwoo mikirin hal gajel gitu mending masak deh dia.
"Pagi bik..."
"Eh..pagi neng."
"Masak apa ya Bik kita today?"
"Tuday teh apa neng?"
Jeongwoo kicep-kicep polos. Lupa si bibik orang bandung asli. Gak pernah imigran kemana-mana.
"Ah..ahaha..hari ini bik maksudnya."
"Oohh..ada cumi sih neng, yang lainnya udah pada habis."
"Yaudah masak cumi, minumnya blueberry beku masih ada gak?"
"Ada neng. Sama pisang pan ya?"
"Iya. Oke deh. Nanti sore aku belanja sama Haruto. Nanti buat makan siang sama sore bibik beli ke depan ya bi? Soalnya habis makan mau ke rumah mamih."
"Siap neng."
Mereka berdua pun memasak bahan yang tersedia.
Dan lihatlah Hiro dengan sang ayah dipagi hari ini.
"Eungghh...yang?"
Kok berat sih perutnya Haruto?
Pas diliat ternyata ada kembarannya lagi nangkring di atas perutnya.Mana nyengir-nyengir gemes lagi kan?
"Eh? Aduuhhh anak ayah. Gemesss banget itu gigi cuma ada dua? Liat gigi ayah bagus rapi banyak lagi."
Hiro tertawa di atas perut Haruto. Tadi dia bangun duluan di banding ayahnya yang kebo gulai ini.
Yaudah, dia ngerangkak aja naik ke atas perut sang ayah.
"Dih ketawa ngapa lu ngab? Ada yang lucu kah? Coba spell tea."
Hiro yang baru berumur 11bulan hanya membulatkan mata nya yang sangat mirip dengan mata Haruto bingung.
'Ngomong apa sih brou?' gitu kali ya Hiro ngebatinnya?
"Kamu tuh sering....pake banget. Hampir tiap saat malahan. Kadang nangis sendiri, terus ketawa sendiri, terus ngoceh-ngoceh sendiri, ayah kepo. Sebenernya kamu tuh kenapa gitu?"
"Haruto gila ya Lo?"
"Eh..pagi sayang."
Jeongwoo mengabaikan sapaan Haruto. Dia mendekat guna mengambil Hiro yang tengah terduduk diatas perut Haruto dan memperhatikannya.
"Hiro sayang mandi yuk?"
"Yang morning kiss."
Jeongwoo mengangguk dan mencium sekilas bibir Haruto. Namun naas, tengkuk nya ditarik lebih mendekat oleh Haruto.
"Cih bau jigong Lo."
"Gak boleh gitu...siapa coba yang semal...hmpphh."
"Diem anjir."