Hari ini Jeongwoo udah boleh keluar dari rumah sakit.
Tapi suami nya heboh dari kemaren, katanya jangan dulu lah, takut Jeongwoo tidur lagi lah, takut Jeongwoo BLA BLA BLA.
"Yang..akutuh takut kamu pas tidur gak bangun lagi. Masih parno aku."
Jeongwoo muter mata males. Suami nya ini parno banget ya?
Jeongwoo ngerti kok. Tapi Jeongwoo udah gabetah dirumah sakit, dan juga emang dokter udah ngebolehin Jeongwoo buat pulang.
"Tapi aku udah dijinin buat pulang haru?"
"Stop yang stop. Aku mleyot dulu."
Lalu Haruto bangkit menuju kamar mandi dengan leher dan telinga memerah.
Jeongwoo tergelak melihatnya. Ada-ada aja sih suami nya.
Hiro yang sedang berada di gendongan Jeongwoo menangis.
"Shhuutt..sayang, kenapa hmm? Haus? Iya? Mau cucu ya? Ululu.."
Jeongwoo pun melepas 3kancing baju nya guna menyusui sang anak.
Jeongwoo waktu awal-awal tuh marah banget sama Haruto. Kok anak nya mirip banget sama Haruto sih?
Gaada gen Jeongwoo samsek kayaknya. Padahalkan Jeongwoo yang ngandung, Jeongwoo juga yang ngelahirin.
Gak adil banget sih pikir Jeongwoo.
Haruto yang baru saja keluar dari kamar mandi melotot seketika melihatnya. Ya Allah..
Jadi greget kan Haruto pengen mainin juga:(
Karena tak kunjung bergerak dalam posisi berdiri di depan pintu kamar mandi sambil melotot ke arah Jeongwoo, Jeongwoo pun menegur sang suami.
"Apa Lo? Liat apa hah?"
Haruto ngejat karena terkaget dengan suara Jeongwoo.
"Ee..eehh..ehehe..nggak yang, itu liat Hiro lahap banget nyusu nya."
Lalu menggaruk kepala nya yang kebetulan terasa gatal.
Jeongwoo melotot ke arah Haruto dan membuat gerakan awas aja lo yah. Dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah nya lalu dia arahkan ke mata nya lalu ke arah Haruto.
"Udah mending beresin barang-barang deh Haruto."
"Ish kamu mah, iya deh iya aku beresin! Awas jangan tidur panjang lagi weh."
Jeongwoo terkikik mendengar omelan sang suami. Jeongwoo jadi makin cinta. Tapi malu ngungkapin nya gimana ya? Terobos aja lah.
"Hahaha i love you."
Deg!!
"Hah?"
"Issh! Bolot ah gak like. Iya gak dek?"
"Ya Allah yang...coba kasih aba-aba dulu kalau mau nyerang."
"Apasih ruto? Lebay banget ah."
Haruto yang semula tengah berkutat dengan koper, kini bangkit dan mencium kening,pipi,hidung,dan bibir sang istri dengan sayang.
Lalu Hiro pun tak luput dari kecupan sang ayah.
Yang tadinya sudah akan terlelap, Hiro menjadi segar kembali akibat ulah sang ayah yang menggelitik kaki sang anak.
"Haruto ya Allah..anak nya baru tidur juga!"
"Hehehe...gemes je, kecil banget kaki nya."
Jeongwoo memutar mata malas mendengar alasan sang suami.