I love you, Ahjussi!
•••
Waktu sudah menyentuh tengah malam. Suasana malam yang begitu sunyi mampu membuat siapapun terlelap dalam hitungan menit. Tapi, berbeda bagi Wendy. Di jam-jam seperti ini, gadis itu malah membuka salah satu matanya dan memperhatikan sekitar.
"Ahjussi? Ahjussi sudah tidur ya?" cicit Wendy ketika menyadari sang paman yang sudah terlelap di sampingnya. Wendy berusaha sekuat tenaga mengulum senyumannya.
"Ahjussi?"
"Hm?"
"Jangan pergi kemanapun. Tidur disini saja!"
"Ti-tidur disini? Apa maksudmu, Wendy?"
"Tidur disini! Di samping Wendy!"
"Tapi-"
"Ahjussi jahat. Ahjussi tidak mau menemani Wendy! Hiks ... Padahalkan Wendy takut sendirian."
"Apa? Ok-ok, baiklah. Aku akan menurutimu. Kita ... cuma tidurkan?"
Park Chanyeol, dia menepati janjinya untuk tidak meninggalkannya di kamar sendirian dan yang paling spesial dari semua itu. Chanyeol juga menuruti keinginan gadis mungil itu untuk tidur bersama, berdua di atas ranjang yang sama.
"Ahjussi memang sangat tampan." bisiknya penuh kekaguman. Wendy memang pantas disebut sebagai gadis lugu yang sedang dibutakan oleh rasa cinta. Tidak mengenal tempat dan waktu. Dia selalu saja ingin berada di samping sang paman dan mengaguminya dari dekat.
Wajah Wendy yang sudah semerah jambu kembali memanas dalam hitungan detik saat merasakan pergerakan sang paman yang tiba-tiba tidur menyamping, tepat berhadapan dengannya.
Raga Wendy hanya terbaring kaku saat wajah tampan sang paman yang hanya berjarak beberapa sentimeter darinya.
Grep!
"Eh?" Wendy dibuat gelagapan saat tangan kekar Chanyeol tiba-tiba bergerak bebas dan menarik pinggangnya. Memeluk erat tubuh mungil Wendy.
"Uhm, Ahjussi ... Ahjussi memeluk Wendy?" Tak bisa dibayangkan bagaimana merahnya wajah Wendy saat ini. Saat Wendy ingin melonggarkan pelukan sang paman dengan mendorong pelan dada bidangnya. Chanyeol malah semakin kuat menarik dirinya.
Wendy akhirnya menyerah. Ia memilih untuk pasrah di dalam pelukan sang paman. Wendy menutup kedua matanya yang kembali memberat. Menghirup dalam aroma maskulin milik sang paman sebelum terjun ke dalam alam bawah sadar.
•••
Chanyeol mengerutkan keningnya ketika kilasan cahaya matahari datang membelai kelopak matanya yang tertutup rapat. Memaksa otot-otot kelopak matanya untuk segera terbuka.
"Uhm." Chanyeol menggeram dengan satu mata terbuka.
'Ah, sudah pagi ya?' hatinya bertanya-tanya. Chanyeol menguap lebar. Waktu terasa sangat singkat. Dia tidak pernah tidur senyenyak ini sebelumnya. Ketika tubuhnya hendak bangkit dari ranjang. Chanyeol merasakan tarikan halus pada bajunya.
Chanyeol menundukkan wajahnya dan mendapati wajah damai gadis mungil yang masih terlelap di dalam mimpinya. Dadanya naik turun dengan sangat teratur. Pipi pualamnya yang tampak memerah membuat Chanyeol gemas ingin mencubit pipi berisi itu.
Chanyeol kembali teringat pada rengekan Wendy tadi malam. Gadis itu terus saja merengek saat ia ingin pergi, tidak ingin terpisah darinya dan ingin dia selalu berada di sampingnya. Dan janjinya pada sang gadis. Janji yang sempat membuat Chanyeol bimbang pada pendiriannya sebagai seorang pria yang selalu berusaha untuk menepati janjinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lolita ✔
FanfictionBagi cinta, yang namanya umur tak lebih dari sekedar deretan angka. Itu benarkan? COMPLETED | Started at, 07-01-2021