tirtieig

202 25 5
                                    

Aku mau endingin sementara cerita sampe 40 part, setuju ?

Cerita ini gak bakal aku revisi. Sebagai gantinya bakal aku lanjutin ceritanya di book ke 2 dengan sedikit perubahan.

Semoga kalian suka !
(ssstt jangan lupa ajak temen kalian baca yaaa)

So, happy reading guys.

____________

Di kafe, yang letaknya diseberang kampus.

Jika saja perut Hyera tidak bunyi sampai terdengar tidak mungkin dirinya berakhir disini bersama sepupu pacarnya.

Beberapa menit mereka habiskan di kafe hanya untuk mengisi perut keduanya. Hyera sebenarnya terpaksa makan, walau fakta lapar diperutnya sudah stadium akhir.

Sambil menunggu Jihoon kembali dari toilet, sesekali mata cewek itu memperhatikan beberapa mahasiswa yang keluar dari gedung bertingkat diseberang sana. Ia berharap salah satunya ada orang yang dia cari.

Perasaan Hyera tidak enak atau memang hanya perasaannya saja?

"Ra, sorry lama," Jihoon duduk di kursi, berhadapan dengan Hyera yang jaraknya hanya tersekat meja bundar.

"Mikirin aneh-aneh tentang cowok lo lagi?" tanya Jihoon yang sayangnya tepat sasaran.

Hyera mengangguk, "Salah ya?"

"Gak salah. Tapi gue saranin lo dengerin penjelasan Jimin dulu. Mungkin dia——"

"Permisi..." ucapan Jihoon terpotong oleh suara lembut cewek yang berada dibelakang Hyera.

"Maaf, boleh saya gabung disini bersama kalian? Tapi kalau tidak–"

"Duduk aja," Hyera berbalik badan hanya untuk menatap sosok yang berada di belakangnya. "Gak lama lagi kita juga minggat." lanjutnya.

"Terimakasih ya."

Masih ingat tentang Hyera yang sangat tidak bisa melihat hal-hal berbau imut? Sama seperti sekarang. Matanya langsung berbinar gemas. Dirinya tidak bisa tidak menatap cewek imut yang kini berada didepannya. Jihoon yang melihat itu hanya geleng-geleng tidak percaya dengan keberanian Hyera menatap secara terang-terangan.

"Lo–eh kamu mahasiswi disini?" tanya Hyera setelah berlama-lama menahan sisi psikunyuknya.

Cewek itu tersenyum, "Saya dosen disini."

"D–dosen?!" Hyera kaget sekaligus malu karena tebakannya meleset. Tapi tidak berlangsung lama, karena getaran di ponselnya membuyarkan rasa malunya.

"Siapa, Ra?" tanya Jihoon saat menangkap perubahan ekspresi dari muka Hyera.

Hyera kesal, sangat kesal

Jika Hyera adalah salah satu karakter animasi dapat digambarkan keadaannya sekarang kedua pipinya yang merah padam, ditambah asap yang keluar dari kedua telinga dengan kepala yang mendidih.

"Kenapa sih?" Jihoon menarik Handphone milik Hyera. Tak lama dirinya menahan tawanya sampai keselek sedotan.

"Anjir hahahaha.."

KETOS IMUT; PJM (END S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang