tirtin

833 76 8
                                    

Hyera menatap mini album yang kini berada ditangannya. Mini album itu ia dapatkan dari teman-temannya.

"Sayang, ayo sarapan dulu,"

Hyera memutar kepalanya melihat mamahnya diambang pintu kamar

"Iya mah, bentar lagi aku turun."

Hyera memasukan mini albumnya kedalam tas. Dia bercermin sebentar untuk melihat penampilan dan riasan wajahnya.

Hyera menyentuh matanya
"Ck, percuma gue dandan kalo nih mata lebih parah dari dikencingin kecoa,"

Dia melihat kearah jendela, "Kenapa kemarin kalian semua harus adain acara itu sih, nyebelin."

Menghela napas, hyera kembali berjalan menemui keluarganya diruang makan sebelum sang mamah mengomelinya. Disana sudah ada papahnya yang sedang ngobrol dengan abangnya dan mamahnya yang sedang menyiapkan piring.

"Pagi mah, pah, bang," ucap hyera sembari duduk di samping abangnya

"Pagi sayang," ucap mamah papahnya berbarengan

"So asik lo nyapa gue dek," ucap suga sebelum menggigit sandwichnya

Hyera memutar matanya malas, "Ga mau denger ucapan orang gila,"

"Gimana acara kemarin ra?" tanya papahnya

"Gitu pah, sene–"

"Sedih banget pah sampe matanya obesitas"

Hyera memukul bahu suga kesal

"Diem kek bang, lo kalo ngomong yang keluar sampah semua."

"Lo bangke semua"

"Ishh!"

"Udah-udah gak baik ribut didepan makanan. Abang, hyera, sarapannya habisin. Satu jam lagi kita berangkat," ucap mamahnya

"Iya mah"

Hyera melanjutkan sarapannya

Selesai sarapan, cewek itu keluar rumah untuk menenangkan pikirannya. Keliling sebentar untuk melihat halaman rumahnya cewek itu menemukan ayunan dibelakang rumahnya.

Baru tau.

Hyera mendudukin ayunan itu sambil mengayunkannya pelan. Ternyata suasana pagi gak seburuk yang dia bayangkan.

Andai aja waktu bisa diputar

"Nyesel gak pernah bangun pagi?" ujar cowok lebih tua itu sambil duduk diayunan satunya

"Bisa gak bang jangan ganggu ketenangan gue,"

"Lo gak bakal bisa tenang kalo gak rela LDR sama dibantet,"

"Apaan sih lo. Sadar diri, lo juga bantet." Sekarang hyera semakin sebal menanggapi ucapan suga

Cowok itu terkekeh kecil

"Nih," suga memberikan handphonenya dengan layar menyala

"Paan,"

"Liat atau nyesel."

Mendengar ucapan suga yang serius, cewek itu mengambil alih handphone abangnya.

"Saya selaku kepala sekolah akan memberikan–"

Hyera membaca cepat pesan dengan hati yang menggebu. Cewek itu menunjukkan ekspresi kaget saat menyelesaikan membaca pesan tersebut.

Dia menatap suga berkaca-kaca

"Se-seriusan?"

Suga tidak menjawab, hanya memberikan senyum tulusnya kepada hyera.

(Bayangin suga senyum)

KETOS IMUT; PJM (END S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang