tirtifor

496 44 4
                                    

Hari sabtu yang sangat panas

Dengan gaya cantiknya ia mengusap kening dan pelipisnya yang beberapa kali mengeluarkan tetesan keringat.

Walaupun jam baru menunjukkan pukul 10 pagi, tidak mengubah fakta bahwa ini terlalu panas untuk seorang perempuan bernama Nancy yang biasanya menghabiskan waktu weekend nya di rumah saja. Lebih tepatnya di kamar saja.

Ini semua ulah, kemauan, keinginan, permintaan, permohonan seorang Min Hyera yang masih bisa terlihat dari jarak pandang mata Nancy. Matanya menyipit. Cewek itu menahan gemas sendiri terhadap sahabatnya itu dengan cara menggigit daun didepannya.

"Kenapa lo? Laper apa kesurupan nih," celetuk Hyera yang sesaat sudah berada dihadapan Nancy.

Cewek itu cengengesan, "KESURUPAN!" sahutnya ngegas dengan mata yang melotot membuatnya terlihat lucu.

"Oh." Hyera melengos pergi begitu saja.

Tadinya Nancy mau lanjut marah, tapi karena matanya menangkap 2 cowok yang mendekati dirinya dengan tangan yang menenteng sesuatu. Ia mengurungkan niatnya.

Hehehe, itu kayanya makanan kan kan , Batin Nancy senang.

"Ayang, itu apa?" tanya Nancy ketika jarak mereka sudah dekat.

"Ini–"

"Nan, lo cocok banget kaya gitu," Jihoon menyela Vernon sembari menahan tawanya.

"Demi alek, hoon?"

"Iye"

Nancy mengembangkan senyumnya.
"Kenapa? Baju gue cantik banget ya pas dipake sama gue kan kan.." Nancy memutar-mutar badannya membuat dress softpink yang dia pakai ikut bergoyang.

Vernon yang melihat itu terkesiap. Dari tatapan matanya terlihat cowok itu memuja sang pacar yang kelewat imut di matanya. Beda lagi dengan Jihoon, cowok itu malah meledakkan tawanya yang beberapa menit lalu tertahan. Moodnya seketika membaik karena melihat kelakuan temennya.

"WAHAHAHAHA GUE CAPE KAMPRET!!" katanya disela-sela tawa.

"Kenapa hoon? Makin cakep ya gue?" Mata Nancy berbinar-binar.

Jihoon tertawa semakin kencang, sampai orang-orang yang berlalu lalang didepan panti memperhatikannya. Batin mereka berseru, untung ganteng mas nya, imut lagi, ketawa mangap pun malah nambah lucu. Gumushh!

"Woy mulut lo lebar banget mangapnya, setan! Ganteng kaga sia!" seru Vernon

"Emh ffhahahaha... Balik lah gue anjrit. Balik!" Ocehnya sambil meninggalkan Nancy dan Vernon yang masih terpaku ditempat.

"Jihoon ternyata nambah lucu kalo ketawa. Tapi apa yang diketawain sama dia sampe mangap-mangap kek ikan dumang gitu?" tanya Nancy tanpa menatap lawan bicaranya.

"Kayanya dia ngetawain kamu yang megang sapu. Cocok banget katanya."

Nancy langsung menatap Vernon galak. "KAMU MIKIR GITU JUGA YA?!" sungutnya

Vernon mengangguk tanpa beban

"ISH NYEB–"

"Cocok banget. Bawaannya jadi pengen nikahin kamu sekarang juga,"

Cowok itu jalan melewati pacarnya yang kembali terdiam. Jantungnya sekarang berpacu bukan karena marah saja, tapi karena senang bercampur malu. Bahkan rasanya dia bisa mendengar detak jantungnya sendiri. Vernon ini ...

"Ayang, ayo masuk, kita makan bareng anak-anak panti. Tahun depan kita makan bareng anak-anak kita."

Selalu menyebalkan.

KETOS IMUT; PJM (END S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang