1 minggu kemudian, Jungkook akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dokter memeriksa semua kondisi Jungkook dan dinyatakan baik.
Setelah Seokjin berpamitan padanya untuk terakhir kalinya, keesokan harinya Jungkook mulai sadar dan ia sama sekali tidak menanyakan keberadaan Seokjin saat pertama kali ia membuka mata.
Tn. Jeon lah yang pertama kali melihat putra semata wayangnya itu membuka mata, dan ia begitu lega serta bahagia melihat putranya tersadar. Tn. Jeon langsung meminta maaf kepada putranya atas perlakuan kasarnya pada Jungkook yang sudah menyebabkan dirinya seperti ini. Jungkook menerima permintaan maaf dari sang ayah dan mereka berpelukan untuk pertama kalinya setelah sekian lama tidak melakukannya.
Ny. Jeon yang melihat pemandangan mengharukan di hadapannya, menangis bahagia melihat putra dan suaminya akhirnya bisa dekat satu sama lain.
Taehyung dan Jihyo pun tak lupa untuk menjenguk Jungkook disaat mereka ada waktu luang ataupun setelah pulang dari sekolah.
Mereka tidak ada yang membahas Seokjin sama sekali di hadapan Jungkook, karena saat terakhir Seokjin berpamitan pada mereka, dia berpesan untuk tidak membicarakan dirinya di hadapan Jungkook.
"Sayang, apa kamu ingin makan sesuatu?" tanya Ny. Jeon saat membaringkan putranya ke tempat tidur.
"Tidak eomma, aku ingin sendiri boleh?"
"Tentu sayang. Kalau kamu ingin sesuatu panggil eomma ya, eomma akan datang untukmu."
"Terima kasih eomma." Jungkook tersenyum lemah pada sang eomma dan Ny. Jeon pun meninggalkan putranya untuk menyendiri di dalam kamar setelah mengecup keningnya.
"Aku merindukanmu hyungie." lirih Jungkook dengan melihat langit cerah siang itu dari jendela kamarnya.
.
.
"Kook..are you ok?" tanya Taehyung khawatir saat ketiganya sedang di kantin sekolah ketika istirahat.
"Aku baik baik saja Tae, kenapa menanyakan itu padaku?"
"Aku khawatir padamu karena sejak kepulanganmu dari rumah sakit dan kamu kembali ke sekolah, sikapmu kembali seperti dulu ketika kamu menjadi pendiam dan tidak banyak bergaul."
"Aku hanya ingin fokus pada ujian kelulusan yang sebentar lagi akan kita hadapi Tae dan juga aku ingin masuk ke Universitas terbaik yang ada di London."
"Apa?! Kamu mau kuliah disana?" kaget Taehyung.
"Hhmm..aku ingin masuk ke Universitas yang ada di London."
"Kenapa jauh sekali? Lalu aku sama siapa kalau kamu pergi sejauh itu?"
"Ada jihyo, kenapa bingung?"
"Jihyo lain cerita Kook. Maksudku aku tidak ada teman untuk berbagi suka duka saat menjadi mahasiswa nanti." wajah Taehyung sangat sedih mendengar Jungkook akan berkuliah di luar negeri.
"Ngga usah drama deh Tae. Aku kesana buat menempuh pendidikan ku lagi, kalau selesai juga aku kembali kesini."
"Lalu bagaimana Jin hyung?" celetuk Taehyung tiba tiba yang langsung mendapat sikutan keras dari kekasihnya, Jihyo.
"Apa yang kamu katakan oppa?! Kita kan sudah berjanji untuk tidak membahas Seokjin oppa di hadapan Jungkook oppa!" kesal Jihyo pada Taehyung sembari menjewer kecil telinganya.
Jungkook sempat terdiam dan wajahnya berubah menjadi murung saat mendengar nama Seokjin disebut setelah satu bulan lamanya ia tidak mendengar nama itu dari orang orang terdekatnya.
"Kook..maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu sedih."
Jungkook memasang senyumnya dan ia tersenyum pada Jihyo dan Taehyung untuk menunjukkan bahwa dirinya baik baik saja. "Ngga perlu minta maaf, aku baik baik saja. Aku kembali ke kelas dulu ya, aku ingin fokus membaca buku ku."