23.Pertikaian

975 127 4
                                    

Lagunya diputar ya biar makin asik bacanya.

Kata-kata yang tidak bisa kami ucapkan,
Kata-kata tak bisa kami sampaikan

-dear dream NCT Dream-

.
.
.

Pagi ini Naeun akan latihan dance untuk debutnya. Tentunya dia tidak bisa mengawasi member nct. Dia akan sangat sibuk hari ini. Dia juga telah ijin kepada pamannya yang menjabat sebagai pemilik SM itu.

Selesai bersiap-siap Naeun memutuskan untuk keluar. Dia melihat beberapa member nct telah keluar dari kamarnya untuk sarapan. Untung saja Naeun telah memasak lebih awal, jadinya dia tidak akan terlambat untuk latihan.

 Untung saja Naeun telah memasak lebih awal, jadinya dia tidak akan terlambat untuk latihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh? Kamu ingin kemana pagi-pagi begini?" tanya Xiaojun yang baru duduk di kursi.

"Aku lagi ada urusan oppa, jadi untuk hari ini aku tidak akan bisa menemani kalian," jelas Naeun sambil membuat sandwich miliknya.

"Urusan apa Naeun?" tanya Taeyong ikut berbicara.

Bukannya menjawab Naeun hanya tersenyum.

Taeyong menghela napasnya sebelum bertanya lagi. "Bukannya kamu akan menjelaskan alasanmu? Kamu mengatakan jika besok akan menjelaskannya bukan?" tentunya pertanyaan ini sangat mewakiliki member nct lainnya.

Naeun diam sejenak.

Apa aku harus jujur? Batin Naeun dilema.

Naeun yang baru ingin menjawab pertanyaan Taeyong menjadi terhenti karena mendengar dering telponnya. Merasa lagu nct akan berbunyi di handphonennya membuat dia segera mengangkat panggilan itu.

Ij-

"Yeoboseyo?"

"Apa tidurmu nyenyak?"

Mendengar suara khas dari Yoshi membuat senyum Naeun sedikit terangkat.

"Aish aku berpikir siapa yang menelpon,"

Yoshi tertawa. "Memangnya kamu berharap siapa lagi yang akan menelponmu hm?"

"Tidak ada sih,"

Pria itu terkekeh. "Ah ya apa tidurmu nyenyak? Aku takut kamu tidak bisa tidur karena banyak pikiran,"

Mendengar itu membuat Naeun tersenyum hangat. "Eoh, dan itu berkatmu,"

"Syukurlah, jika ada apa-apa lagi, kamu tinggal menelpon ku eoh?"

"Ne..."

"Ah ya kudengar kamu ada latihan pagi ini?"

"Ehm memangnya kenapa?"

"Aku ingin kita bertemu,"

"Gapjagi,"

"Wae? Bukannya semalam kamu yang ingin bertemu huh?"

Our New Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang