35. stay with me, please...

900 95 3
                                    

Jangan lupa musiknya diputar biar feel-nya makin dapat.

.
.
.

Di koridor rumah sakit Naeun dan kedua orangtua Dave masih menunggu dokter-dokter yang ada di dalam kamar Dave. Naeun berulang kali mendekati pintu Dave harap-harap dokternya keluar memberi kabar baik. Tetapi seberapa lamapun dia menunggu tidak ada satupun yang keluar.

"Anna lebih baik kamu duduk dulu," ujar papa Dave memberi nasihat.

Naeun menggeleng. "Aku tidak ingin uncle, Dave di dalam berjuang untuk hidup dan aku tidak ingin duduk santai,"

Kedua orangtua Dave memakluminya. Mereka turut bahagia anak mereka bisa mengenal Naeun yang selalu setia menemani putra mereka.

Kumohon Tuhan! Bantu Dave untuk berjuang, biarkan dia untuk bangun, aku ingin menebus kesalahanku kepadanya Tuhan, Batin Naeun berdoa.

Setengah jam berlalu seorang dokter keluar dari kamar Dave. Refleks orangtua Dave dan Naeun mendekatinya menuntut penjelasan.

"Bagaimana kondisi anak kami dok?"

Dokter tersebut tersenyum. "Kondisinya sudah stabil dan bahkan jauh lebih baik, saya pikir dia akan bangun secepatnya,"

Mendengar itu membuat mereka menghela nafas lega.

"Tuhan begitu baik," ujar mama Dave mengucap syukur.

"Apa kami boleh masuk dok?"

"Tentu Anda semua boleh masuk,"

Naeun berjalan lebih dulu memasuki ruangan Dave. Para perawat dan dokter lainnya sudah siap pergi meninggalkan ruangan Dave. Naeun membungkukkan sedikit badannya lalu berkata.

"Terimakasih,"

Karena dia half Korea budaya Korea juga terbawa di sini. Namun Naeun bersyukur akan itu, karena dia bisa belajar budaya yang menjunjung kesopanan ini.

Cahaya mulai mengganggu tidur Naeun. Dia mulai membuka perlahan matanya dan melihat Dave yang sedang menatapnya.

Apa aku bermimpi? Batin Naeun tidak percaya Dave sudah bangun dari komanya.

Tangan Naeun mengelus lembut matanya. Pandangan yang sebelumnya samar mulai terlihat jelas  dan dia dapat melihat dengan jelas Dave tengah tersenyum ke arahnya.

"Akh!" Seru Naeun.

Brak!

Tubuh Naeun terjatuh dari kursi.

"Are you okay Anna?"

Kedua mata Naeun melotot kala dia mendengar suara Dave. Suara pria yang dia cintai.

Naeun refleks berdiri dan mendekati Dave lalu menyentuh wajah pria itu. Dia ingin memastikan jika ini benar-benar Dave. Merasa masih tidak percaya Naeun mulai mencubit pipinya sendiri. Dia merasa sakit itu artinya dia tidak mimpi.

"Oh my! Dave kamu bangun!! Thank God!" Naeun menjatuhkan pelukannya ke Dave lalu terisak.

"Hei jangan menangis, aku tidak menyukainya," tangan Dave mengelus lembut rambut coklat Naeun.

Naeun menggeleng dipelukan Dave. "Susah, aku terlalu senang karena kamu udah bangun,"

Dave tertawa kecil mendengar itu, walaupun masih terdengar lemah.

"Aku merindukanmu Dave, kamu jahat banget, padahal kamu sendiri yang janji bakal tetap bangun kalau aku kesini, tapi kamu malah tidur pulas,"

Dave terkekeh mendengar itu. "Maafkan aku ya,"

Our New Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang