32. Met him

969 115 2
                                    

Lagunya diputar ya biar makin asik bacanya:)

Jadi saya khawatir tentang Anda
dan saya khawatir tentang Anda
Saya tidak terbiasa dengan kata-kata cantik seperti itu
Meskipun saya tidak pernah memberikannya kepada Anda
Hatiku selalu milikmu
Kekhawatiran saya selalu pada Anda
selalu jalanmu
Aku akan selalu menghadapmu
Jika saya benar-benar bahagia
Itu karena kamu ada di sana
selalu
Jangan lupa, saya di sini.

-Flower Yoon Mirae-
.
.
.

Bagai tertimpa bongkahan batu besar. Kedua kaki Naeun melemas sehingga membuat dirinya jatuh terduduk. Air matanya mulai keluar. Bersamaan dengan itu tubuhnya kembali bergetar hebat.

"Naeun-ah!"

Yoora jongkok di depan Naeun dengan wajah khawatirnya. Dia dapat melihat jelas Naeun sudah menangis sambil memegang handphone ditangannya.

"Naeun-ah wae? Apa yang terjadi?"

Naeun tidak menjawab. Kepalanya terus menggeleng-geleng, nafasnya tidak beraturan. Jika di lihat kondisi Naeun sekarang terlihat menyedihkan.

Tidak mendapat respon dari Naeun membuat Yoora refleks memeluk tubuh Naeun yang bergetar. Naeun hanya terdiam menerima pelukan dari Yoora tetapi diiringi dengan isakan Naeun.

"Kita duduk dulu yuk," ajak Yoora tetapi mendapat penolakan dari Naeun.

Soyoung berinisiatif membawa mereka semua keluar dari restoran. Mungkin Naeun membutuhkan udara segar. Ketiganya membawa Naeun keluar dari restoran dan duduk di salah satu kursi. Selama duduk Naeun hanya memberi tatapan kosong.

Dia memang tidak lagi menangis tetapi matanya masih memerah. Baik Yoora, Aeri dan Soyoung setia menemani Naeun. Mereka mengerti kalau Naeun sedang tidak ingin berbicara sekarang. Jadi mereka memilih diam.

Sesekali mereka merapikan rambut Naeun yang lumayan berantakan, atau menggenggam tangan Naeun kalau tubuh Naeun kembali gemetaran.

Terlihat Naeun membuka handphonenya dan menelpon seseorang.

"Halo nona? apa Anda baik-baik saja? Anda sudah mendengar kabar da-"

"Siapkan penerbangan untuk saya,"

"Baik nona,"

Naeun langsung menutup sepihak telponnya itu. Dia menghela nafasnya dengan berat lalu menatap ketiga sahabat sekaligus member dari grup mereka nanti.

"Aku ijin tidak bisa ikut latihan dulu ya,"

"Tanpa kamu minta kami akan ijinkan kamu,"

"Gomawo-yo eonni, Aeri-ya,"

Mereka terdiam kembali. Aeri yang penasaran mulai bertanya.

"Omong-omong Naeun-ah sebenarnya kamu kenapa?" Tanya Aeri hati-hati.

Bukannya menjawab Naeun malah kembali menangis tersedu-sedu. Sesekali dia memukul dadanya menyalurkan rasa sakit yang dia alami sekarang.

"Aeri-ya," tegur Soyoung yang membuat Aeri mengucapkan maaf.

Dirasa sudah tenang, Naeun hanya bergumam. "Maaf...aku belum mampu menceritakannya,"

"Gwenchana Naeun-ah, kami akan selalu menunggu sampai kamu siap menceritakannya," ujar Aeri lalu menepuk-nepuk punggung Naeun.

"Gomawo,"

Tidak lama datang seorang pria berpakaian serba hitam. Hal itu membuat Yoora, Soyoung dan Aeri menjadi was-was.

Our New Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang